Sunday, December 31, 2006

Back to Basic: Diary

Akhir-akhir ini saya mulai rajin menulis diari saya lagi. Setidaknya, dalam sehari HARUS ada hal yang saya bagi dengan diari saya. Tau ga kenapa? Semuanya berawal dari dua kejadian yang terjadi dalam waktu dekat.
Kejadian pertama, seminggu lalu saat ke rumah nenek saya, di jalan saya berpapasan dengan teman lama yang saya ingat sekali mukanya namun saya lupa namanya dan kenal dimana. Saya baru mulai ingat ketika dia menelpon rumah nenek saya (bahkan dia masih ingat nomor nenek saya!!) dan menceritakan bagaimana kami berkenalan hingga menjadi sahabatan. Masa saya bisa lupa? Betapa anehnya ingatan saya...
Kejadian kedua, saat saya jatuh dari motor pada hari natal lalu (Dec 25th 2006). Saya memang kurang tidur dan entah bagaimana caranya, saya bisa tertidur saat mengendarai motor (salah satu kebiasaan buruk yang akhirnya saya ketahui). Saya bahkan tidak ingat kenapa bisa jatuh, bagaimana terjadinya dan bahkan dimana kejadiannya!! Menyingkat cerita, setelah terjatuh saya langsung mengendarai motor saya yang setengah oleng pulang ke rumah. Tapi dalam perjalanan saya berpikir,
saya mau kemana ya? Oh iya, ke rumah
rumah saya dimana ya? Tanjung barat
nama saya siapa? Ayu, dan seterusnya..
Gila banget kan? Betapa rentannya ingatan saya, mungkin hanya karena shock tapi itu menakutkan!! Dua kejadian sudah cukup menjelaskan betapa pentingnya mencatat kejadian apa saja yang saya alami setiap harinya. Kebayang ga sih kalau ingatan dan semua kenangan dalam hidup kita hilang, terlupakan, terpendam dan tidak bisa dilihat lagi. Ibaratnya kayak tulisan di komputer yang di delete bahkan udah ga ada di recycle bin. Bersih, nothing, zero, NOL ...
And so, I begin to share all to my diary everyday... again...
Yup!! Saya memang punya diari, sejak masih SD sebenarnya. Namun dulu diari saya tidak sebagus diari saya sekarang ini. Seadanya saja yang penting mewakili isi hati. Kebiasaan ini sempat terhenti saat saya kuliah. Karena saat itu, mama saya sempat penasaran dan membacanya. Siapa juga yang mau diarinya dibaca?? Apalagi masih ABG alias anak baru gede, pasti banyak rahasia yang tidak mau dibagi ke siapapun termasuk mamanya sendiri. Diari yang ada sejak SD sampai SMU saya bakar semuanya. Dan saya menyesal karenanya..
Tapi, ya namanya saya doyan cerita. Kayak semacam kebutuhan yang kalau tidak diwujudkan jadinya nagih minta dipenuhi. Jadi, mulai tahun 2004 saya mulai memiliki diari lagi. It has to be blue. Not too big and not too small... Sekarang sudah ada 3 diari yang mengisi hari-hari saya selama 2 tahun ini. Lucu juga bacanya. Saat saya sedih, saat saya senang, saat saya be-te, saat saya stress. Its all there...
Back to basic: diary is not that bad you know.. at least it won't hurt you or share all your deepest secret to another. Most of all, it will help you remember many things that you may forget...

No comments: