Friday, December 26, 2008

Too Childish

Ga pernah menyadari I'm too childish till it hurts. Dibutuhkan pemahaman, kesabaran dan keuletan yang estra dalam menghadapi aku. I know my self, dan aku juga tau betapa sulitnya memahami diriku sedalam-dalamnya. Sampai sekarang, ga banyak yang bisa menyelam segitu dalam. But not him. He understands me well enough. And I really appreciate him. He's the best... insya Allah...

Tuesday, December 23, 2008

My Office

Selama 3 tahun lebih aku bekerja di kantor ini. Satu ruangan yang cukup untuk menampung sekitar 40-an pegawai. Aku masih ingat ketika pertama kalinya menginjakkan kaki ke ruangan ini. Saat itu aku menjalani interview dengan 4 orang yang memiliki jabatan di departemen News Features. Dan kedua kalinya aku memasuki ruangan adalah saat aku sudah menjadi bagian dari departemen ini.
Untuk menempuh ruangan kantorku memerlukan perjuangan. Karena letaknya dekat tower, di belakang kantor. Kalau jalan kaki harus ditempuh minimal 15 menit. Lumayan melelahkan apalagi kalau sampai kantor di siang hari disaat matahari sedang terik-teriknya. Ruangan ini terpencil. Jauh dari keramaian. Jauh dari peradaban. Sebenarnya lebih menyerupai rumah daripada kantor karena di sini suasananya sungguh santai, mungkin karena jauh jadi agak longgar dari pengawasan kantor.
Di ruangan ini, aku mendapat banyak pelajaran, teman dan pengalaman. Ada kalanya saat aku terpaksa menginap dan mencari ruang tertutup untuk beberapa jam istirahat sampai menunggu waktu kerja pukul 5 pagi. Ada juga saat aku yang sedang bete menghabiskan waktu-waktu dengan asik berkutat main komputer. Atau saat kami sedang santai bisa bernyanyi bareng diiringi gitar. Pernah juga tangisan mewarnai hari-hariku, sahabatku atau yang lainnya. Ruangan ini telah menjadi saksi bisu dikala aku merasa bahagia, lelah, bete, senang, sedih, dan beragam perasaan lainnya.
Kini kami harus mengucapkan kata perpisahan. Karena dalam beberapa waktu ke depan, kami akan menempati tempat baru. Ada perasaan sedih juga, karena aku dan mungkin yang lain juga sudah terbiasa dengan suasana di ruangan ini. Dan aku memang tipe yang terlalu melodramatis karena merasa sudah terikat dengan ruangan ini. Namun hidup penuh dengan perubahan-perubahan. Dan aku harus bisa menerima segala perubahan dengan bersemangat. Karena mungkin dengan perubahan, keadaan yang ada bisa jadi lebih baik. Semoga...

Akhir-akhir ini..

Akhir-akhir ini.. kenapa rasanya lebih berat? Kenapa segalanya terasa lebih sensitif daripada seharusnya. Ini cobaan yang harus bisa kulalui dengan baik. Karena hasil akhir yang akan kuraih insya Allah berbuah manis. Chayo!! Kamu pasti bisa melalui semuanya Ayu!!!

Strike

There's a funny thing happen this morning. All of the drivers in my company don't want to work and do strike. For me and all employees who work outside, it's quite make us confuse. In one side, I can understand why they're doing this and I agree. And other side, I have to make my works done. And after a very long conversation with the administration, we have to work using taxi... hahahhaha... I thought we don't have to work at all today, but still...

Rasa Hari ini

Hari ini terasa panjang sekali. Sejak pukul 6 pagi aku sudah jalan liputan dan berakhir setelah magrib berlalu. Rasa hari ini nano nano. Mulai dari ngantuk, bosan, biasa aja, santai, lega, senang, kesal, kecewa, biasa lagi dan kemudian senang lagi. Haha, rasanya hari ini begitu rame seperti hidupku belakangan ini. Pada akhirnya semua akan berakhir, dan berulang entah sampai kapan karena kita tidak pernah bisa tau bagaimana, kapan dan seperti apa hari serta hidup kita akan berakhir nantinya...

Saturday, December 20, 2008

Aku..

Cukup lama aku terdiam di depan komputer, menatap layar dan bingung mau menulis apa. Banyak hal yang berkecamuk. Banyak hal yang ingin ditumpahkan. Banyak hal yang menjadi pertanyaan. Namun, tanganku seakan beku. Banyak pertimbangan terjadi. Dan aku tidak tau bagaimana harus memulainya.
Siapalah aku??? Aku hanyalah seorang manusia. Seorang hamba Allah, yang seringkali lalai menjalankan perintah-Nya. Yang masih dan akan selalu memerlukan bimbingan, tuntunan, pimpinan, arahan dan pengetahuan mengenai agama-Nya sampai kapanpun. Yang seringkali, sengaja ataupun tidak disengaja telah menyakiti sesama. Yang memiliki begitu banyak kekurangan hingga tidak bisa dihitung jumlahnya. Yang seringkali terlena dengan kehidupan dan diri sendiri hingga mengenyampingkan yang lainnya. Yang memiliki begitu banyak keinginan untuk berubah menjadi lebih baik dalam segala hal, meski hasilnya tidak bisa dihitung layaknya matematika.
Hidupku. Tidak pernah sekalipun aku membayangkan akan menjalani hidup seperti sekarang ini. Semua mengalir seperti air. Umur lima, umur sepuluh, umur limabelas, umur duapuluh... dan kini duapuluh lima. Hidup adalah pembelajaran yang tidak berkesudahan. Begitu banyak hal terjadi, begitu banyak orang-orang yang kutemui, dan begitu banyak pelajaran yang bisa kupetik. In an easy or a hard way. Semua bermuara pada pendewasaan dalam menyikapi hidup. Mungkin, dengan begini aku bisa belajar menghargai dan mensyukuri nikmat-Nya. Mensyukuri kehidupan yang Allah berikan padaku. Mensyukuri segala hal yang terjadi, manis ataupun pahit. Karena semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Pendidikanku. Satu hal yang selalu ditekankan mama. Biar sesulit apapun hidup, pendidikan harus diutamakan. Karena itu bekal untuk menjalani hidup. Hal ini sedikit banyak mempengaruhiku dalam memandang pendidikan. Dalam menggapai impian dan harapan. Sampai detik ini pun, aku masih memiliki angan untuk terus belajar dan belajar. Baik di pendidikan formal maupun informal.
Cita-cita dan Impianku. Semua orang berhak bermimpi. Semua orang berhak memiliki cita-cita. Setinggi-tingginya. Karena hal itulah yang bisa menjadi motivasi dan dorongan bagi kita untuk maju. Cita-citaku, yang mungkin menjadi cita-cita semua orang yaitu bisa bahagia, selamat dunia dan akhirat. Dan impianku. Aku memiliki begitu banyak impian. Semua terekam dalam pikiran, satu-persatu dengan kuasa-Nya bisa tercapai. Meski tidak mudah. Meski harus melalui perjalanan panjang dan berliku. Namun selalu, kumohonkan agar segala usaha dan doa bisa mewujudkan cita-cita dan impianku. Amin...
Pekerjaanku. Aku bukan seorang workacholic yang bisa seharian bekerja. Aku bukan seorang pekerja yang gila gelar, mengejar harta atau popularitas. Pekerjaan adalah bagian hidupku. Dimana, dengan pekerjaan aku bisa membuktikan aku berguna. Berguna untuk diriku. Berguna untuk orangtua, keluarga dan yang lainnya. Berguna. Perasaan bahwa aku bukan hanya sampah masyarakat atau penadah tangan meminta pada orang tua atau yang lain. Tidak bergantung dan bisa berdiri di kaki sendiri. Hal yang setidaknya bisa membuatku kuat dan bisa membahagiakan yang lainnya.
Sahabatku. Aku akui, tanpa ada rasa sombong (insya Allah) alhamdulilah aku bisa berteman dengan beragam orang. Allah memberiku kelebihan untuk bisa bergaul dan diterima oleh sekitarku. Dan ini salah satu hal yang sangat kusyukuri. Namun sahabat dekatku hanya beberapa, karena aku tidak bisa membuka diri dengan semua orang. Namun aku sangat menyayangi mereka. Dan aku sangat menghargai kehadiran mereka dalam hidupku. Karena merekalah aku bisa tegar dan kuat menjalani hidup.
Dan keluargaku. Aku sangat menyayangi keluargaku. Seluruh hidupku kucurahkan untuk keluarga. Kukorbankan hidup agar bisa membahagiakan keluarga dan orang-orang yang kusayangi. Seberapapun buruknya keluargaku. Aku hanya manusia, yang tidak punya hak untuk menjudge atau menghitung kesalahan orang lain. Hanya Allah yang berhak. Karena itu, aku selalu berusaha melihat hal-hal yang baik dari setiap orang, termasuk keluargaku. Kalau bisa melihat kebaikan dan mengesampingkan keburukan... alangkah indahnya hidup.
Dan keluarga baruku. Setiap manusia memiliki siklus hidup, dan siklus hidupku selanjutnya adalah menikah serta membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Ini adalah ranah baru yang masih kuraba dan kucoba untuk memetakannya. Learning by doing, mungkin begitulah yang dijalani hampir semua orang. Dan aku? sejauh ini, aku berusaha menyerap beragam ilmu dari orang-orang yang lebih pintar dan berpengalaman. Baik dari hidup seseorang, kata-kata serta masukan. Hingga buku-buku yang banyak memberi manfaat. Dan tentu, selama ini hingga nanti pernikahan terjadi akan ada banyak kesalahan. Akan ada banyak benturan. Hal yang sangat wajar. Karena hidup adalah pembelajaran. Tinggal bagaimana kita bisa sabar dan ikhlas dalam menjalaninya. Insya Allah. Hanya doa yang selalu kupanjatkan.. semoga pernikahanku menjadi sekali seumur hidup. Dimana kami (aku dan calon suami) bisa saling menghargai, saling menyayangi dan mencintai, saling setia dan menjaga kesucian pernikahan, saling mengingatkan untuk kebaikan, saling mengasihi dan bisa memahami satu sama lain. Semoga pernikahan yang akan kumiliki, bisa menjadi pernikahan yang sakinah, mawaddah, warahmah dan barokah. Semoga...
Dan kini, perasaanku sedikit lega. Disini kejujuran tergambar. Kejujuran untuk diriku sendiri. Kejujuran untuk memahami siapa aku. Dan siapalah aku? yang pasti bukan siapa-siapa, namun ingin menjadi siapa-siapa di mata-Nya. Hanya kepada-Mu lah aku menyerahkan seluruh hidupku ya Allah. Ridhoilah aku.. pimpin, bimbing, tuntun dan lindungilah aku...

Jika ia sebuah cinta

jika ia sebuah cinta,
ia tidak mendengar
namun senantiasa bergetar...

Jika ia sebuah cinta,
ia tidak buta
namun senantiasa melihat dan merasa...

Jika ia sebuah cinta,
ia tidak menyiksa
namun senantiasa menguji...

Jika ia sebuah cinta,
ia tidak memaksa
namun senantiasa berusaha...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak cantik
namun senantiasa menarik...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak datang dengan kata-kata
namun senantiasa menghampiri dengan hati...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak terucap dengan kata
namun senantiasa hadir dengan sinar mata...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hanya berjanji
namun senantiasa mencoba memenangi...

Jika ia sebuah cinta
ia mungkin tidak suci
namun senantiasa tulus...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir karena permintaan
namun hadir karena ketentuan...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan...
(anonym)

Sunday, December 14, 2008

Kesehatan

Betapa manusia sering melupakan betapa berharganya rejeki yang bernama kesehatan yang sudah diberikan Allah pada kita secara cuma-cuma. Jarang sekali puji syukur terpanjatkan untuk rejeki yang satu ini. Dan seringnya, kita menyadari hal ini ketika sakit mulai melanda. Padahal ketika sakit datang, apapun yang kita lakukan tidaklah berarti. Pekerjaan menjadi tertunda. Mobilitas terbatas. Makanan dan minuman terasa hambar. Semua terasa tidak enak. Ya Allah, semoga kami semua bisa mensyukuri nikmat-Mu dengan lebih baik...
P.S: Get well soon mi caruccia :)

The First Step..

Today is our big day. The very first step, before we go further. And this is my very first time experience to make a huge step for my future. How's my feeling? You don't have to ask, I absolutely feel nervous and happy. I never meet so much people gathered in one room for us, for me and him. And I never meet so much new people which will become a part of my family (insya Allah...).

Couple hours before, he said he couldn't get up and come to my house. I feel stressed. In one side, I'm worried about his health. In other side, everyone's expecting he's coming. But fortunately, he can make it though he's not in a great condition as usual.

And I think, everything goes smooth. I really hope so. I like his family. I haven't much time to know them well. But I think they're nice. And I really don't know how's their feeling about my family.


Dec 13th 2008

Berusaha

Yang bisa kulakukan hanyalah berusaha melakukan yang terbaik. Berusaha memberikan yang terbaik. Berusaha menjadi yang terbaik. Berusaha memenuhi harapan dan keinginan. Berusaha.. berusaha.. dan berusaha... Dan seringkali, rasanya usahaku sia-sia. Seringkali, semua tidak ada artinya. Ya Allah.. sebegitu buruknya kah aku???

Monday, December 08, 2008

Apakah kamu mampu memaafkan dan mencintai orang di sekitarmu, bahkan jika mereka menyakiti dirimu dan membiarkanmu menjadi rendah diri karena kamu tidak sempurna?
Harold Kushner

Thursday, December 04, 2008

Duniaku..

Kembali ke masa-masa beberapa tahun silam, aku paling sering (dan ini menjadi salah satu rutinitas di kala libur) membuat kliping dan merapihkan barang-barang perintilan di kamar. Ini menjadi semacam hobi yang bikin nagih. Mulai dari menggunting berita dari koran atau majalah, menempelkan di buku kliping. Lalu menggunting gambar-gambar lucu untuk di diary atau tempat lainnya. Dan mengatur koleksiku yang lumayan banyak. Sebut saja koleksi pin, kartu pos, perangko, gantungan kunci, aksesoris, bros dan masih banyak lagi. Plus menyapu dan mengelap dan kegiatan sejenisnya. Dan kegiatan ini bisa setengah hari sampai seharian. Bahkan pernah ada kalanya ketika banyak yang harus dirapihkan aku sampai ketiduran dengan seabrek barang yang berantakan. Hehehe...
Tapi sudah lama juga aku tidak melakukan kegiatan ini. Hingga tadi malam. Dan rasanya seperti bertemu dengan teman lama, kangen!!! Seneng banget bisa nguprek lagi. Ternyata banyak hal yang masih belum selesai, dan ini jadi kegiatan baru yang bisa kutambahkan dalam jadwal keseharian sekarang. Tapi aku senang, karena duniaku jadi lebih rame dan hidup lagi. Mungkin ini bisa membuat pikiranku yang akhir-akhir ini tegang jadi bisa lebih santai sedikit...

Tuesday, December 02, 2008

Hari Tidur Sedunia

Hari ini berjalan seperti biasa, namun ada hal yang luar biasa terjadi. Karena hari ini hampir sepanjang perjalanan aku gunakan untuk tidur, tidur dan tidur... Berangkat dari Kebon Jeruk ke Pengadilan Agama Depok yang berada nun jauh disana. Tentu saja, aku tidur dengan pulasnya. Kemudian perjalanan ke Mampang, aku pun tidur dengan pulasnya. Jadi total perjalanan = tidur aku adalah 2,5 jam. Pencapaian rekor yang cukup fantastis. Entah ya, bagaimana dengan perjalanan pulang nanti. Aku rasa, hari ini bisa dijadikan hari tidur sedunia. Pada setuju ga ya? Hehehe... (pembelaan diri: bukan cuma aku yang ketiduran, karena kameramanku juga tertidur hampir sepanjang perjalanan juga :P)

Baby Boy

Baby boy..
You're just like a sunshine
Shining all of us,
with happiness
with hopes
with love
All wishes starts
Be a great man someday
Make us all proud

Just too many...

Terlalu banyak situs gratis yang ditawarkan, mulai dari yahoo untuk email. Lalu friendster untuk link teman-teman. Lalu blogger untuk buat website gratis. Ada lagi my space, multiply, facebook. Oh my God, buat aku yang agak gaptek sama teknologi rasanya terlalu banyak ya. Belum yang lain-lain lagi. Do all of it necessary for our life?

Sunday, November 30, 2008

Candid


Temen liputan yang iseng ngambil gambar candid, but I think It's kind of cute.. hahahhaha. Narsis abis?!!

Saturday, November 29, 2008

Nasihat Ayah

Malam itu ada yang terasa berbeda saat aku berbincang dengan Ayah. Kami jarang bertemu. Kami jarang bertukar pikiran. Namun malam itu aku butuh bimbingannya. Tidak ada yang lain, hanya Ayah yang bisa membantu. Maka kuberanikan diri bersitatap dengan beliau. Tidak banyak perubahan yang kulihat dari dirinya. Hampir sama dengan ingatanku akan terakhir kali pertemuanku dengannya. Ayah yang sudah mulai menampakkan uban di seluruh rambutnya. Ayah yang tubuhnya mulai bungkuk dan kurus termakan usia. Dan Ayah yang tatapan matanya masih mampu membuatku tidak berani menatap lama.
Tak pernah sekalipun aku mendengar Ayah berpetuah. Namun malam itu, Ayah mengeluarkan nasihat yang tidak pernah aku duga akan keluar dari mulutnya. Ini pengalaman pertamaku, karenanya sulit sekali menutupi keheranan di wajahku. Kulihat Ayah tersenyum, kurasa beliau juga menyadari hal ini. Beliau menasehatiku dengan suara yang pelan namun penuh kewibawaan. Suasana hening seketika, sebelum akhirnya beliau berkata "Nak, tak pernah sekalipun aku memberimu bekal. Aku hanya menyusahkanmu dan terutama ibumu. Ya, ibumu yang kini sudah tenang di alam kuburnya. Namun penyesalanku mesti kubayar dengan air mata yang tak ada habisnya. Terlambat aku menyadari, namun denganmu aku ingin merubah cerita. Aku ingin.. setidaknya bisa memberi sedikit nilai baik yang pernah diajarkan Ayahku dulu padaku. Dan kini ingin kuajarkan juga padamu"
Aku terdiam, mendengarkan dengan sungguh. Tak pernah sekalipun aku melihat Ayah merendahkan diri dan mengakui kesalahan. Ini bukan sifatnya. Entah apa yang sedang merasukinya, mungkinkah Ayah insyaf? "Aku ingin kamu ingat tiga hal. Agar hidupmu bisa lebih tenang dan tidak ada penyesalan yang tertinggal. Tidak seperti aku" suara Ayah terdengar berat. Aku hanya bisa mengangguk. Lidahku terasa kelu, karena tampaknya Ayah sungguh-sungguh.
"Sebagai manusia, ingatlah agar kamu bisa menjaga tiga hal. Emosi, ambisi dan egois. Jagalah tiga hal ini agar tidak merusak hidupmu yang teramat singkat. Ketika kamu memperturutkan emosi dalam mengambil keputusan, dalam bertindak.. maka hidupmu akan sia-sia. Karena apa yang dihasilkan oleh emosi hanyalah kehancuran. Kamu hanya akan menghancurkan dirimu karena setelah emosi reda kamu akan menyesal. Kamu akan menghancurkan dirimu karena keputusan dan tindakanmu tidak bijak. Hanya keinginan sesaat yang akan kamu sesali sesudahnya. Dan kamu akan menghancurkan orang disekitarmu yang ikut terlibat dalam hal itu"
Aku mencerna kata-kata Ayah. Benarkah ini Ayah? Benarkah pemikiran ini keluar dari seorang Ayah? Yang telah melupakan keluarga demi dirinya semata. Yang telah meninggalkan keluarga dan menghilang entah dimana rimbanya. Yang telah membuat Ibu hidup menderita hingga akhir hayatnya. Apa yang membuat Ayah berubah, aku jadi bertanya-tanya. Ayah tampaknya maklum dengan kegelisahan dan rasa penasaranku. Ayah tersenyum. "Aku tau kamu pasti bertanya-tanya. Aku memang sudah tidak seperti dulu lagi nak. Aku menyesal telah menghabiskan bertahun-tahun hidupku demi hal yang sia-sia. Karena pada akhirnya aku akan mati juga. Dan apa yang tersisa? Tidak ada. Istriku meninggal sebelum aku sempat meminta maaf. Dan anakku kini sudah besar tanpa aku tau bagaimana perkembangannya. Aku minta maaf nak" suara Ayah bergetar dan matanya berkaca-kaca. Kerongkonganku tercekat, tidak menyangka kalau kami ternyata begitu berarti bagi seorang Ayah.
"Lanjutkan Yah..." pintaku pelan. Ayah mengangguk. "Dan janganlah kamu memperturutkan ambisimu. Manusia harus memiliki ambisi dalam hidup, namun janganlah kamu lupa akan sekeliling karena ambisimu. Jangalah jadi manusia serakah dan lupa segalanya karena diperbudak oleh ambisimu" Ayah terdiam. Dituangnya teh panas dari cerek. Kepulan asap keluar dari gelasnya. Diminumnya pelan-pelan sambil sesekali menghela nafas panjang. Suasana menjadi hening, tidak ada yang bersuara. Aku menjadi tidak enak dan salah tingkah "Ayah baik-baik saja?" tanyaku memecah keheningan. "Aku tidak apa-apa nak. Hanya kelelahan. Namun aku harus menyampaikan nasihat ini padamu, agar kamu tidak salah langkah seperti aku" guratan kesedihan terlihat nyata di wajahnya. Aku mengangguk pelan tanda mengerti.
"Yang terakhir adalah egois. Sifat alamiah manusia. Yang dimiliki oleh semuanya hanya berbeda kadarnya saja. Kamu harus bisa menjaga sifat egoismu nak. Karena ketika kamu mengikuti sifat egoismu, tindakanmu menjadi tidak obyektif. Karena hanya mementingkan dirimu, bukan kebaikan untuk semua yang ada di sekelilingmu. Dan ini adalah awal kehancuranmu. Karena kamu berharap orang mengerti dirimu tanpa kamu belajar untuk mengerti orang lain. Tahanlah sifat egoismu. Tidak mudah. Namun, kalau kamu bisa melaksanakan ketiga hal ini aku yakin kamu bisa menjalani hidup yang lebih baik dari aku"
Ayah bernafas lega. Terlihat sedikit beban terangkat dari punggungnya. Aku mengucap kata terimakasih dalam hati, karena Ayah memberiku nasihat yang tak ternilai harganya. Setidaknya, ada hal yang bisa aku banggakan pada anak-anakku akan sosok Ayahku. Nasihat Ayah ini sekaligus menjawab permasalahanku. Aku tidak ingin mengganggu waktunya lebih lama lagi. Aku tidak tau kapan bisa bertemu dengan beliau lagi, namun aku tau kini Ayah hidup dalam ketenangan yang selama ini tidak dimilikinya.
Made by Ayoe, Nov 30th 2008

Romantis?? Halah...??!!!!

Sejak jaman rekiplik aku sudah jatuh cinta pada puisi, lagu-lagu romantis, cerita cinta dan segala hal yang berhubungan dengan keromantisan. Kayaknya memang sudah bawaan diri yang mellow dan berperasaan. Aku ingat, waktu SMP suka berburu kartu harvest berisi puisi romantis. Atau bisa saja aku menangis terharu karena baca cerita sedih atau nonton film kayak Titanic. Bahkan melihat keromantisan yang terjadi di depan mata bisa membuat aku menghela nafas dan tersenyum terkulum turut merasakan atmosfir romantis yang ada.
Dan dari segala aktivitas yang aku sebutkan diatas, berimbas dalam kehidupan pribadi. Ya. Aku jadi seperti terobsesi dengan kata cinta, dengan alur cerita di film dan buku yang menggambarkan keromantisan. Anything as long as it romantic. Aku mengharapkan semua bisa menjadi kenyataan dalam kehidupanku. Bunga mawar, puisi cinta, candle light dinner, tindakan romantis seperti: laki-laki yang berjalan di sebelah kanan untuk melindungi, kejutan yang tak perlu mahal namun mengesankan, sms atau telfon penuh perhatian, kegombalan laki-laki dalam berkata dan bertindak, dan segudang cara dalam menunjukkan keromantisan.
But you know what, dunia yang kita jalani bukan seperti cerita di buku atau film. Percuma romantis kalau selingkuh. Percuma romantis kalau ga bisa ngertiin kita. Percuma romantis kalau cuma untuk baik-baikin kita karena ada maunya. Dan percuma romantis kalau tidak berasal dari dalam hati.
Entah sejak kapan, namun aku sudah tidak mencari keromantisan. Bukan munafik, siapa sih perempuan yang ga suka dengan hal-hal yang aku sebutkan diatas? Namun, hal itu sudah bukan hal yang utama apalagi jaminan aku akan bahagia..

Friday, November 28, 2008

Too Much L.O.V.E Will Kill You

Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Dan jatuh cinta kalau kata orang rasanya nano nano. Kadang bahagia, kadang sedih. Kadang senyum-senyum, kadang nangis sendirian. Dan ketika jalinan kasih semakin erat, rasa sayang dan ingin memiliki semakin besar. Apa-apa yang dilakukan pasangan mesti seijin kita. Apa-apa yang terjadi dalam hidup pasangan harus sepengetahuan kita. Dan rasa cemburu pun mulai menghampiri. Hal biasa seperti sms dari perempuan atau laki-laki lain bisa bikin berantem tidak berkesudahan. Terlupa untuk mengabari atau melakukan sesuatu diluar kebiasaan langsung memunculkan rasa curiga. Dalam pikiran kita sudah S.A aja alias sudzon abis.
Begitulah yang namanya jatuh cinta. Kadang, bagi orang yang melihat apa yang kita lakukan dan rasakan terasa norak. Yang melihat cuma bisa geleng-geleng kepala. Tapi bagi yang merasakannya tidak. Karena saat jatuh cinta, dunia serasa milik berdua. Yang lain jadi terasa tidak penting. Karena hidup kita berpusat pada kekasih. Semua serba yang terkasih. Yang lain jadi nomer kesekian. Lagu yang dinyanyikan kalau lagi bahagia lagu-lagu cinta. Kalau lagi berantem lagu-lagu patah hati. Muka berseri penuh senyuman saat sedang adem ayem. Tapi langsung berubah jutek dan ditekuk kalau lagi ada masalah.
Seringkali, ketika sedang jatuh cinta logika tidak berjalan karena sudah dikuasai perasaan. Seringkali tidak mendengarkan apa nasihat orang, meski sebenarnya apa yang kita lakukan sudah diluar batas kewajaran. Karena banyak pasangan yang kebablasan hingga hubungan yang awalnya indah dan bermanfaat malah berujung menjadi malapetaka. Malah menjadi neraka dunia, dan imbasnya memberi banyak efek negatif dalam hidup kita. Harapan akan kebahagiaan mulai terasa hambar. Dan harapan hanya tinggal harapan ketika dihadapkan pada pertengkaran demi pertengkaran.
Padahal di dalam Al Qur'an Allah SWT menjelaskan bahwa Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Dan salah satunya termasuk mencintai lawan jenis yang notabene adalah mahluk ciptaannya. Kenapa? karena sesuatu yang berlebihan tidak baik. Makan berlebihan bikin kekenyangan dan ekstrimnya malah muntah. Tidur berlebihan bikin pusing. Dan begitu juga kalau cinta yang berlebihan malah jadinya negatif. Sampai ada iklan 'posesif' dari sebuah rokok yang sebenarnya menyindir para pecinta yang posesif karena berlebihan. Efek negatifnya, akan menimbulkan beragam penyakit hati yang menggerogoti jiwa sedikit demi sedikit. Hidup tidak tenang karena selalu curigaan. Ucapan dan perbuatan jadi tidak terkontrol karena tidak bisa menutupi rasa sakit yang mendera. Apa yang dikerjakan selalu terasa salah. Intinya: tersiksa.
Ketika cinta melanda, janganlah sampai diperbudak perasaan dan melupakan segalanya. Apalagi melupakan Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi kehidupan kepada kita. Lebih baik, menjalani hubungan dengan baik yang bisa memberi manfaat positif bagi kita dan pasangan. Dan selebihnya, serahkan sepenuhnya pada Allah SWT. Karena semua sudah ada yang mengatur. Jadi ga perlu dibikin pusing. Enjoy aja. Too much love will kill you, and it's true...

Sunday, November 23, 2008

FACTS about ME

  1. Suka warna biru dari kecil
  2. Takut sekaligus jijik sama binatang melata sejak SMP, terutama ulat bulu!
  3. Mudah tertidur dimana saja, alias pelor
  4. Suka baca buku, denger musik dan nonton film
  5. Doyan jajan dan suka lapar mata
  6. Moodian, dan gampang jutek
  7. Gampang PD dan gampang minder
  8. Ga enakan sama orang
  9. Suka sama fashion, meski ga PD kalo berinovasi dengan diri sendiri
  10. Suka banget sama keju, burger dan pizza
  11. Suka banget sama buah
  12. Suka pedes walau setelahnya sakit perut
  13. Ga suka soda kecuali terpaksa kalau haus
  14. Ga suka sayur, tapi sekarang mendingan
  15. Gampang tersentuh
  16. Ga tegaan
  17. Susah naikin berat badan
  18. Baru bisa minum obat tanpa digerus selama beberapa tahun belakangan
  19. Punya cita-cita bisa bahagiain semua orang yang disayang
  20. Kepengen ngeliat salju walau belum kesampaian
  21. Suka travelling, walau baru beberapa kali doang
  22. Suka baca dan nulis puisi meski amatiran
  23. Suka banget ngeliat awan, senja dan malam penuh bintang
  24. Narsis abis karena hobi banget difoto
  25. Pernah ngefans banget sama Westlife waktu kuliah
  26. Gaptek sama komputer & HP, cuma bisa sekedarnya
  27. Ga suka kalo sendal basah
  28. Suka main ujan-ujanan
  29. Suka sama jaket yang panjang kayak coat dan ada kupluknya
  30. Penyayang dan gampang akrab sama orang

Saturday, November 22, 2008

Kodrat seorang perempuan

Taukah kamu apa kesalahanmu? Kamu terlalu terbuka. Terlalu gamblang terbaca. Terlalu mudah ditebak apa yang kamu rasa, apa yang buat kamu terluka. Apa yang berkecamuk di dada. Sadarkah kamu, sebagai perempuan kita dituntut untuk bisa 'nrimo. Untuk selalu tersenyum meski hati tercabik, selalu bisa diandalkan meski saat itupun rasanya duniamu runtuh. Untuk selalu bisa kuat meski saat itupun rasanya kamu butuh sandaran untuk menguatkan. Untuk selalu bisa mencurahkan sayang meski hatimu terluka dan haus kasih sayang. Dan untuk itu dibutuhkan tempaan yang kuat. Apakah aku kurang cukup mendidikmu hingga kamu lupa apa keutamaan dari kodrat seorang perempuan yang harus bisa dipenuhi oleh kita?
Nenek moyang kita Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam untuk menemaninya di surga sebelum akhirnya diturunkan ke dunia. Dan sejak itu pulalah kodrat kita terbentuk. Kita harus bisa menemani dan melayani. Harus bisa menjadi tumpuan di kala laki-laki goyah. Harus bisa menebarkan senyum yang bisa membuat nyaman. Harus bisa memenuhi kebutuhannya dari segi lahir dan batin. Harus bisa menahan segala perih dan derita meski rasanya muskil dilakukan oleh kita yang sering disebut mahluk lemah dibandingkan laki-laki.
Ingat, sebagai perempuan yang sudah bersuami kamu harus bisa menjadi istri solehah dan menuruti apa kata suamimu. Apapun. Selama tidak mengajarkan keburukan. Selama semuanya sesuai dengan ajaran-Nya. Jangan pernah mengeluh. Jangan pernah merasa lelah. Kesabaran yang sesungguhnya tidak memiliki batasan. Simpan tangismu untuk dirimu sendiri. Cukup hanya diri-Nya yang pantas melihatmu lemah. Kamu harus kuat. Harus bisa menjadi tumpuan keluargamu. Suamimu butuh kamu. Anak-anakmu butuh kamu.
Aku hanya bisa mengajarkan itu padamu.. Terimalah kodratmu dengan lapang dada. Ikhlas. Dan berserah diri pada-Nya. Karena apa-apa yang kita lakukan di dunia hanyalah agar mengharap ridho-Nya

Tuesday, November 18, 2008

Jerawat oh jerawat

Akhir-akhir ini, aku kembali disibukkan oleh jerawat yang rupa-rupanya betah sekali berada di wajah. Satu persatu muncul hingga memenuhi hampir semua wajahku. Padahal dulunya aku bukan orang yang berjerawat, namun entah kenapa makin kesini kok makin parah. Awalnya biasa aja, berpikir positif paling nanti akan hilang dengan sendirinya. Lalu lama kelamaan mulai resah ketika melihat jerawat ga hilang-hilang dan malah tambah banyak. Sampai kemudian mulai khawatir kalau jerawat-jerawat ini berada di wajah untuk waktu yang permanen.
Semuanya berkomentar, "loh kok jerawatan?", "mukanya kenapa?", "kok bisa gitu?", "salah perawatan?" atau "lagi puber? udah waktunya nikah tuh". Yang paling canggih adalah nenekku yang jadi sering menelpon mengingatkan untuk minum jamu supaya jerawatnya hilang. Awalnya sebel dikomentarin, padahal di satu sisi mulai merasa ga pede dengan wajah begini. Tapi kemudian berpikir positif kalau semua perduli jadinya kepengen tahu. Komentar positif cuma dari kekasih tersayang. Menurutnya yang penting hatinya, bukan wajahnya. Alhamdulilah kalau gitu. Dan menurutku bener juga sih. Tapi namanya perempuan biar bagaimanapun...
Sekarang, usaha yang dilakukan adalah membersihkan dengan teratur. Minum jamu. Berhenti mencoba memakai perawatan ke dokter & pakai kosmetik apa aja dan ganti-ganti meski bermerk. Dan juga berusaha tidak stress, meski terasa sangat sulit sekali. Yang masih diusahakan adalah tidur teratur (yang sepertinya tidak mungkin) & mengurangi gorengan (hmmm, bisa ga ya?).
Satu hal yang saya petik, saya harus menjaga apa yang sudah diberikan selama ini sama Allah. Selama ini dikasih muka yang bersih tanpa jerawat namun kurang dijaga. Kalau sudah bersih kembali, aku harus bener-bener concern sama kebersihan wajah deh!!

Everything will be alright

Life isn't always as easy as we want. Sometimes whether we like it or not, we have to face things we didn't like. And it also happen to me. And when it comes, life feels suck. And I feel it would be great if I can hide and didn't have to face it all. That's what I was doing long time ago, I chose to be in a neutral place. Just hide, just playing safe. Just be a nice person, and enough. But now, I learn to grow better. And it didn't solve at all. Because we have to face everything that comes in our life. Good or bad.
Just like now. I admit, I feel stressed. I feel sad. I feel confuse. And I feel disappointed. But I have to feel it now, because it's not something I can ignore at all. I only can pray that everything will be alright. Everybody will be happy and comfort. And if now I have to feel like this, it's okay. Maybe I have to feel this so I can be more grateful for the comfort zone I always have all this time. My lord.. please make me strong to face everything...

Sunday, November 16, 2008

Hanya Kepada-Mu

Ya Allah ya Rabb ku.. Engkaulah pencipta langit dan bumi. Engkaulah yang paling mengetahui rahasia hati setiap umat-Mu, termasuk aku. Hanya Engkaulah tempatku mengadu, tempatku meminta, tempatku memohon segalanya.

Kadang semuanya membuatku lemah dan tidak berdaya. Beri aku kekuatan dalam menghadapi semuanya. Aku tidak memiliki siapa-siapa kecuali Engkau. Tuntun, pimpin, bimbing dan lindungilah aku ya Allah...

Saturday, November 15, 2008

H.U.J.A.N

Aku suka sekali hujan. Dan hal ini sudah kusadari sejak lama. Aku merasa bahwa hujan memiliki kemisteriusan yang selalu bisa menghipnotisku untuk memperhatikan walau sejenak. Dan membuat alam imajinasiku bermain-main dengan liarnya. Hujan. Begitu menyenangkan. Rintik-rintik yang jatuh dari langit seperti sentuhan kekasih yang telah lama merindu. Membelai wajah dan kulitku dengan lembut. Menina bobokan hati yang kadang lelah menunggu. Menemani hari yang seakan tak pernah ada habisnya.

Dan pagi ini, aku merasakan hujan semakin syahdu. Ketika hujan menyatukan dua hati yang sedang memadu asmara. Tidak perlu ada kata. Tidak perlu bersuara. Namun hati seakan menyatu terjalin benang halus yang hanya bisa dilihat malaikat di surga. Hujan mengelilingi kami dengan penuh sayang. Dan detik itu juga, aku merasa seperti berada di nirwana. Aku bisa merasakan kehadirannya. Aku bisa mendengar desah nafasnya. Terdengar seperti alunan lagu yang memabukkan. Aku bahagia, ditengah derai air yang membasahi bumi yang telah lama mati. Aku hidup sekali lagi, dengan kesadaran penuh bahwa aku memilikinya. Dan kami bersama. Ini sudah cukup. Semua terasa sempurna tak ada cela. Hujan.. sekali lagi kau mampu membuatku terpana...


Friday, November 14th 2008
Rain has come to us...

Because They Care

If they say something I didn't agree or like, it doesn't mean they hate me. I shouldn't have the anger. I shouldn't have refuse before I hear them all and try to see the way they see. And I shouldn't feel sad too. It's not their fault, and it's not my fault either. There is no mistake here, just a different view of things. And all meet in one conclusion, L.O.V.E.
Because of love, they care to me. Because of love, they want the best for me.. in everythings. And this is something I didn't realize till now. That many people care to my life. Alhamdulilah. I feel blessed, I feel grateful. I never thought that I have that big contribution to their life. Maybe because I'm seeing things clearer lately that makes me thinking about things I never thought before.

Tuesday, November 11, 2008

Perubahan ke arah lebih baik, semoga...

Belakangan ini aku merasakan perubahan yang besar dalam hidupku. Perubahan-perubahan yang mengubah banyak hal dari diriku. Banyak yang mungkin bertanya kenapa bisa begitu. Tidak terkecuali keluarga dan sahabat, orang-orang terdekat dalam hidupku. Mereka mungkin heran, terkesima, kecewa, bahagia, biasa saja.. tidak bisa kutebak bagaimana jalan pikiran mereka. Namun yang pasti mereka tau ada yang berubah dari diriku.
Ketika kita semakin bertambah usia, kesadaran akan diri sendiri semakin memuncak. Aku yang awalnya tidak terlalu memperhatikan siapa aku menjadi lebih perduli pada AKU. Aku yang biasanya tidak terlalu suka menelaah diri sendiri menjadi berusaha mengenal siapa sebenarnya AKU. Dan ternyata, perubahan terasa menjadi solusi yang terbaik. Tanpa menghilangkan prinsip-prinsip hidup yang baik yang kupegang selama ini.
Tidak mudah untuk berubah. Apalagi merubah sesuatu yang terbiasa kita lakukan selama ini. Banyak goncangan terjadi, dan hal ini menimbulkan segudang pertanyaan. Benarkah yang aku lakukan? Sudah siapkah aku menjalani segala konsekuensi dari perubahan yang aku lakukan? Apakah memang ini yang terbaik untuk seorang AKU? dan keragu-raguan menjadi hal yang mematikan. Ketika hal ini terjadi, semua hanya bisa aku kembalikan pada Allah SWT. Hanya Dialah yang bisa memahami apa yang terjadi tanpa menilai sebelah mata. Dialah yang bisa menilai baik dan buruk dengan kacamata yang seimbang.
Aku hanya ingin menjadi orang yang lebih baik. Dalam segala hal kalau memungkinkan. Karena hidup hanya sekali, dan masa lalu tak bisa terulang lagi. Penyesalan hanya berakhir pada kesedihan. Namun pembelajaran yang mahal dari pengalaman perlu menjadi acuan bagi diri untuk menjadi lebih baik, semoga...

Nenekku kini..

Melihat nenek ku hari ini, baru kusadari beliau sudah semakin tua. Giginya sudah banyak yang hilang. Keriput telah menyelimuti kulit yang dulu kencang dan halus. Kaki yang terbiasa jalan tegak tidak bisa dipakai berjalan kencang. Kenapa aku baru melihatnya sejelas ini sekarang?
Banyak yang telah kami lalui. Tidak semuanya menyenangkan. Sebenarnya malah, aku tidak terlalu akrab dengan nenek ku dan banyak hal yang berseberangan dari kebiasaanku dengan beliau. Mungkin karena pengaruh perbedaan generasi. Entahlah.
Namun kesadaran baru menghentak pikiranku. Entah berapa lama aku masih bisa menikmati perbincangan dengan beliau. Entah berapa lama aku masih bisa melihatnya merenggut, tertawa, ngomel, ngobrol, masak, mondar mandir dan segudang aktivitas lainnya. Dan hal ini membuatku menyadari bahwa beberapa tahun belakangan ini aku sudah terlalu sibuk dengan hidupku dan melupakan nenekku. Memberi kasih sayang dan perhatian yang entah sampai kapan bisa kulakukan. Maafkan aku nek... Mulai sekarang, aku harus bisa menjadi cucu yang lebih baik lagi buat nenek.

Saturday, November 08, 2008

Just a Dream

Semalam aku bermimpi. Mimpi yang lumayan aneh sebenarnya. Aku lupa berawal dari mana, namun yang aku ingat ketika aku sedang berada di atas rumah panggung di dekat pantai di Bali. Di dalam rumah panggung, banyak sekali orang. Kebanyakan bule, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Dan perhatian kami semua tertuju pada pantai di hadapan kami. Dan ombak di pantai besar sekali, makanya disitu banyak para peselancar sedang bermain-main dengan ombak ganas yang siap menggulung. Namun, lama kelamaan ombak semakin besar. Rumah panggung saja hampir kalah tingginya. Dan seperti gelombang tsunami semakin lama semakin mendekati rumah panggung tempat kami semua melihat ombak tersebut. Dan aku mengucap 'Subhanallah', entah kenapa kata itu bukan kata 'Allahu Akbar'. Dan di dalam mimpiku, awalnya hanya aku yang mengucap 'Subhanallah' saja. Namun lama kelamaan, sampai anak bule yang masih kecil-kecil (mungkin cuma berumur 3-4 tahun) juga mengucap 'Subhanallah' sampai rumah panggung bergema dengan kata tersebut. Saya takjub karena semua fasih mengucap lafal tersebut. Dan mimpi saya berhenti disitu. Setelah terbangun, saya masih takjub saja dengan bule-bule yang melafalkan 'Subhanallah'....

Friday, November 07, 2008

Seharusnya...

Seharusnya hari ini menjadi langkah ke depan untuk membuat pijakanku semakin mantap. Semua berjalan sempurna, namun ternoda oleh kata-kata. Yang sebenarnya tak perlu terangkai menjadi kata. Yang sebenarnya tak perlu terucap. Yang sebenarnya tak perlu membuat suasana menjadi kaku dan tidak menyenangkan. Apakah sudah dimulai aral melintang dalam perjalanan ini? Apakah ini suatu ujian untukku menghadapi beragam ujian yang bisa jadi akan semakin berat? Kuatkanlah hamba ya Allah, kuatkanlah hamba dalam menghadapi semuanya...

Sunday, November 02, 2008

Semua Ga Penting...

Tau ga sih, semua ga penting. Kamu bisa sebutin semuanya tapi menurutku itu ga penting. Yang terpenting adalah aku menyayangimu, dan kamu menyayangiku. Yang lainnya aku kembalikan lagi pada Allah SWT...

Out of the blue

Out of the blue he's talking about it. I don't know why but it's hurt. I'm too sensitive and it's not good. I'm trying to change but it's hard. I'm trying hard. It's okay if I'm the one who feels hurt. As long as he's happy. That's all I'm asking...
It's not a sacrifice. I'm just willing to do it. I don't know, is it great or pathetic. I hope he can understand the way I feel. And the way I see this.

Tuesday, October 21, 2008

Mi Caruccia

For the sharing moments,
For the lessons we've learnt,
For the time we've been through,
For the laugh, sadness and happiness,
For all you've given me...

Need no words to explain
Mi caruccia...

Saturday, October 18, 2008

Kabar dari Sahabat Jauh..

Foto di Yalong Bay, lagi santai liputan. Yila berdandan gothic getoh...

Sangat menyenangkan mendapatkan kabar dari sahabat, apalagi sahabat kita tinggal di tempat yang sangat jauh dari kita. Yang kira-kira hanya orang-orang yang berduit tidak bernomer bisa menyambangi teman kita tersebut. Dengan adanya email, handphone dan alat-alat canggih lainnya sangat membantu komunikasi dan hubungan pertemanan.

Berminggu-minggu saya menunggu email balasan sahabat saya bernama Yila. Ternyata kesibukan membuatnya tidak bisa cepat memberi kabar. Ketika melihat namanya ada di salah satu email baru yang saya terima saya langsung merasa senang, akhirnya..!!

Perkenalan kami terjadi hampir setahun yang lalu, tepatnya ketika saya sedang bertugas meliput Miss World di Cina. Yila adalah editor sekaligus fotografer dan penulis di Tianya, salah satu dari 10 website terbesar yang ada di Cina. Yila berambut panjang keriting dan terlihat tomboy. Tanpa make up, dengan jeans dan kaos yang kasual. Sejak awal berkenalan kami sudah langsung akrab. Berkat Yila saya mengenal semua teman-temannya disana yang baiknya ga perlu diragukan deh. Berkat Yila saya jadi tau berbagai tempat di Sanya. Dan berkat Yila, hari-hari saya di Cina terasa menyenangkan...

Yila belajar bahasa Indonesia agar bisa mengerti dialek yang saya ucapkan. Menurutnya ucapan saya terlalu cepat, padahal caranya berbicara dalam bahasa Cina jauh lebih cepat. Kami sering menghabiskan waktu bersama dan saling berbagi cerita. Kami selalu bertemu di liputan dan juga sering makan malam di restoran seafood. Kami pernah tidur sekamar sewaktu saya merasa kesepian di kamar saya yang jaraknya 1 jam dari lokasi liputan kami. Kami pernah ke bank, mengantri dan memarahi orang karena menyelak antrian kami. Kami pernah ke pasar tradisional dan mall untuk belanja. Kami pernah jalan-jalan mengitari kota untuk memuaskan keingintahuan saya. Kami bahkan pernah karaoke bersama beberapa teman lainnya di hari-hari terakhir saya disana.

Ya, kami sangat akrab. Yila bahkan berniat bulan madu di Bali agar bisa bertemu saya lagi. Saya sangat bersyukur... karena sampai sekarang persahabatan kami masih terjaga dengan baik. Alhamdulilah. Semoga, kabar dari Yila selalu hadir dalam hidup saya...

Tuesday, October 14, 2008

Berdamai Dengan Masa Lalu

Setiap orang memiliki masa lalu. Masa yang telah lewat dan menjadi sejarah yang akan selalu tertoreh dalam hidup kita. Tidak semua perjalanan hidup menyenangkan untuk dibicarakan, diingat apalagi dikenang. Banyak yang lebih baik disimpan rapat-rapat dan diletakkan dalam kotak paling sulit dijangkau di dalam lemari paling ujung di sebuah rumah. Intinya, mending ga usah dibahas lagi deh. It was over, the end of the story!

Meski begitu, seberapapun usaha kita untuk melupakan dan berusaha untuk menganggap seakan tidak ada yang namanya masa lalu namun sedikit banyak masa lalu akan bersinggungan dengan masa sekarang juga masa depan. Karena masa sekarang tercipta karena adanya masa lalu. Dan masa depan terjadi karena jalinan masa lalu dan masa sekarang... semua saling berkaitan.

Berdamai dengan masa lalu, dan berusaha menerima kenyataan yang ada sungguh bukan perkara mudah. Apalagi jika masa lalu kita begitu menyakitkan. Sangat manusiawi kalau kita ingin hanya hal-hal baik ada dalam hidup kita. Namun manusia yang merupakan mahluk paling sempurna yang diciptakan Allah SWT juga memiliki banyak kekurangan. Dan seringkali kita berbuat salah, alpa dan berkali-kali terperosok ke dalam lubang yang sama. Ketika hal itu terjadi, kita akan berada dalam tahap menyesal-menyalahkan diri sendiri-bangkit dan berusaha untuk berubah jadi lebih baik. Meski di kemudian hari, kita mungkin akan mengalami hal serupa berulang kali.

Namun, bukan berarti hidup berhenti sampai disitu. Bukan berarti kita lebih baik melupakan dan berusaha meneruskan perjalanan dengan selalu meyakinkan diri bahwa hal itu tidak pernah ada dalam hidup kita. Hakikat hidup adalah pembelajaran. Bahwa sebagaimanapun perbuatan dan sikap yang menjadi kesalahan di masa lalu bukan untuk dibenci dan dilupakan. Jadikan kesalahan di masa lalu pelajaran bagi diri kita agar selalu mawas diri. Jadikan kesalahan di masa lalu cambuk bagi kita untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Insya Allah...

Monday, October 13, 2008

Taukah Kamu...????

Taukah kamu, bahwa beberapa bulan belakangan ini hari-hariku tak lagi terasa 'biasa' karena ada kamu di dalamnya? Taukah kamu, bahwa aku belajar banyak hal untuk menjadi lebih baik karena kamu mengajarkanku tanpa kamu menyadarinya? Taukah kamu, bahwa hanya dengan melihatmu hatiku sudah merasa tenang? Taukah kamu, bahwa setiap obrolan-pertengkaran-bercandaan dan setiap waktu-waktu yang kuhabiskan bersamamu tidak bisa tergantikan? Taukah kamu, dengan segala kekuranganmu kamu terlihat begitu sempurna? Taukah kamu, bahwa segala hal yang ada dalam dirimu selalu menarik minatku? Taukah kamu, bahwa aku hanya ingin selalu membuatmu tersenyum dan bahagia? Taukah kamu, bahwa aku tidak lagi ingin mengedepankan AKU dan berusaha berdamai dengan egoku karena aku ingin ada KITA untuk sekarang dan seterusnya?
Semoga kamu tau bahwa sebesar itu arti dirimu dalam hidupku...

Saturday, October 11, 2008

Musik Indonesia Kaya..

Hari ini wacana musik saya bertambah. Berkat liputan Igor Saykoji saya jadi sedikit lebih tahu tentang komunitas musik hip hop yang berada di Indonesia. Siapa yang menyangka ternyata banyak sekali peminatnya, dan musik serta liriknya pun tidak kalah bagusnya dengan lagu-lagu yang sering kita dengar di radio atau televisi kesayangan kita.
Sayangnya, mereka mengalami kesulitan untuk eksis seperti pemusik lainnya. Hal ini disebabkan karena perbuatan beberapa rapper tidak bertanggung jawab yang membuat lagu menghina tentang pemusik lain seperti Kangen Band dan Mulan Jameela. Terbentuklah image negatif kalau mereka adalah pemusik yang tidak terpelajar atau kekanak-kanakan. Sehingga media tempat mereka untuk melakukan promosi tidak mau menerima. Padahal, banyak juga kok lagu yang mereka ciptakan yang berisi tentang hal positif yang terjadi sehari-hari dalam hidup kita. Seperti misalnya "Batik Tribe" dengan judul "Sabarlah" ...
Sabarlah nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia bagi surga tiada seberapa
Usahlah kau risaukan hidup dibawah sederhana
Bertahan batin ambil makna akhir sebenarnya
Sudah saatnya kita semakin membuka diri dengan berbagai musik yang tumbuh berkembang di Indonesia. Karena ternyata Indonesia memiliki banyak sekali potensi yang menjanjikan untuk lebih dikenalkan ke pecinta musik tanah air dan dunia. Saya ingin sekali bisa lebih mengenal jenis musik ini, karena bosan juga mendengar lagu yang sama dengan penyanyi yang sama diputar setiap harinya di radio atau televisi kita.

Sunday, October 05, 2008

Quote

Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover

Monday, August 04, 2008

Hari Yang Jayus...?!!!

Aduh, hari ini jayus bin gokil dech. Saya ditugaskan meliput ke TPI acara Dewa Dewi dimana biasanya banyak artis menjadi bintang tamu di acara tersebut. Biasanya sih, kita baru mulai bisa wawancara jam 2 siang sampai jam 5 sore. Tapi, korlip hari ini agak aneh. Kami diminta jam 10 pagi sudah jalan dari kantor. ECA... Eh, cape deh...?!!! hehehehehe... Tapi kita ga sepenuhnya nurutin sih. Jam 11 siang baru jalan, makan siang-sholat trus menunggu artis sambil haha hihi dengan teman seperjuangan.
Wawancara Gracia Indri-Samuel Zylwigyn dan Reggy-Mario Lawalatta sih normal aja. Tapi lain hal nya dengan wawancara artist of the day, DEWI PERSIK. Bosan ga sih, dia lagi dan dia lagi. But what can we say huh?? Ya sud lah, dengan segambreng anak liputan (kayaknya memang semua anak infotainment pindah ke TPI deh!!) yang tentu bakalan rusuh kita menunggu DP (Dewi Persik) keluar studio. Then suddenly, she comes out. And as I thought before, rusuh ajah. Berisik, rame, dorong-dorongan dan kamera bertebaran ga jelas mengelilingi DP. Saya sih aman, ga kena dorong-dorongan.. thanks God, fiuh..!!
DP sih mau aja preskon, tapi anak-anak pada ga bisa dibilangin. Wawancara cuma sebentar ga da isinya. Dilanjutkan dengan babak kedua dorong-dorongan. Babak kedua kita (Saya & kameraman Arif) lewatkan. Babak ketiga adalah saat DP mau keluar ruang ganti. Inilah awal kejayusan dan kegokilan anak-anak yang kurang kerjaan. Kita semua (TETEP) dorong-dorongan, mic tinggi-tinggian, berisik dan ga ada juga statement DP yang lumayan bagus. Tapi saya sebenernya cukup menikmati seru-seruan ini. Kita berebut, dorong-dorongan. Dan gelak tawa memenuhi ruangan. DP ga bisa lewat, DP teriak, DP ikutan ketawa. Terutama saat anak-anak mulai teriak "astagfirullah"... "subhanallah"... dan terakhir "allahu akbar"... Hahahaha, jadi keinget rekaman Adam Air ga sih???
Dan berlanjut ajah sampai keluar. Kita sempet berhenti ngejar, ketawa karena kejayusan kita yang keukeuh sumekeh wawancara aneh dan ga penting itu. Sehabis itu nyambung lagi di dekat pagar, ada lagi ucapan "allahu akbar" yang bikin kami semua.. tentu saja bersama artist of the day DP tertawa.
Anak-anak ga tau deh ngejar apanya, artisnya? statementnya? atau belahan dadanya...??? hahahaha, becanda. Intinya sih, hari ini jayus abis. Dan saya cukup terhibur dengan kejar-kejaran ga penting ini...

The Mood's Flow...

Sometimes I just can't understand how the mood's flow. Just like today.. I actually don't have any problems with him. But I don't know why, I'm not in a good mood. I several times don't like the way he said something to me. Hhhhh... ?!!! I know we're fine, but I just don't like him that much today. Sometimes I like him, sometimes I don't like him. Especially when he cut off our conversation.
I don't like my self that much too now. Hhhhh...?!!!! I hate when I feel this way. Maybe because I'm tired and not having enough sleep. Overall, I miss him... so.. so.. much!!!!!

Thursday, March 06, 2008

It'S KaRaoKe TiMe..!!!

Pulang ke kantor-dengan perut melilit ga jelas mau apa atau harus diapain-disodorkan dengan pertanyaan "mau karaoke-an ga?" Halah, pertanyaan yang jawabannya sudah pasti IYA. Udah lama bow ga mengeluarkan bakat menyanyi yang tidak terpendam ini. Jadilah kami berangkat ke tempat karaoke SMS di daerah Daan Mogot. Yang ikut adalah Mba Dian, Cang Tony, Ape, Mba Rien, Tyas, Molan dan Bang Dul. Oke, untuk ukuran 8 orang ini selera musiknya beda-beda. Tapi emang pada doyan nyanyi ya ikut-ikutan aja deh. Mau sumbang, mau ga cocok, yang penting nyanyi dan bersenang-senang.

Seru abiezzz...!!! Ada yang asik moto diri sendiri (kayaknya punya bakat narsis terpendam), ada yang asik milihin lagu dan sesekali nyanyi, ada yang malu-malu tapi mau nyanyi, ada yang emang getol maunya nyanyi mulu di tiap lagu. Hehehehe, emang ya ketauan banget orang Jakarta tuh butuh hiburan. Jadi seadanya waktu ya disempet-sempetin cari hiburan sesaat melepas penat sebelum kembali menekuni kerja dan rutinitas.

Asiknya lagi, untuk room charge gratis karena ada Cang Tony. Uhuyyyy....!!! Sering-sering deh, hahahahahaha... Kapan lagi ya bisa karaokean???

Tuesday, March 04, 2008

HanTu a.k.a Hunting tak menentu

Seringkali, teman-teman saya (yang tidak bekerja di media) berpikir bahwa yang namanya wartawan enak. Bisa nonton film gratis, dan lebih awal dari masyarakat awam. Bisa dateng ke acara launching album baru, buku baru atau apapun serba baru. Bisa ketemu artis. Bisa jalan-jalan pindah tempat tidak merasa jenuh. Hohoho... sepertinya mereka belum mengetahui kalau selain yang disebutkan diatas, masih ada satu jenis liputan yang bisa dibilang asik ga asik. Namanya hantu, alias hunting tak menentu. Bisa seharian di satu tempat menunggu narasumber bicara sepatah duapatah kata. Seringnya naas, ga sukses mendapatkan berita. Paling banter juga gambar doang. Jadi seharian nongkrong di depan rumah orang menanti sebuah keajaiban datang.
Ada suka dan dukanya melakukan hantu. Sukanya, kalau dapat beritanya senengnya minta ampun. Gila man, udah seharian nyatronin rumah orang dan pada akhirnya dapet beritanya kebayang dong senengnya kayak apa. Trus, kita juga bisa jadi akrab sama temen-temen lapangan. Karena saat hantu, kita jadi banyak ngobrol-curhat dan sejenisnya. Jadi bisa lebih mengenal temen sendiri. Mungkin dari sinilah, cinlok sesama wartawan berasal. Dan tentu saja, santai. Gimana ga, seharian nungguin orang dan ga jelas kapan datang atau kapan bisa wawancara. Sempet untuk tidur, baca, denger musik, sholat, makan, ngobrol... sebutin deh semuanya, hehehehehe.
Kalau dukanya, bosan..!! Halah, kayak cuma si narasumber yang paling penting rasanya. Tapi namanya kerja kan mesti dijabanin juga. Terus, cape. Aneh sebenernya. Karena kita kan cuma "ga ngapa-ngapain" tapi malah terasa lebih cape daripada pergi ke beberapa tempat liputan. Gampang sakit, karena kena angin malam.
Yang namanya hantu dicinta sekaligus dibenci. Pro kontra. Kalo keseringan disuruh hantu, BT juga. Kalau udah lama ga hantu, kangen juga. Kuncinya ya dijalani dengan ikhlas aja. Gampang kan..???
Sekedar saran buat para hantu-ers:
1. Persiapkan diri sebaik mungkin
2. Bawa perbekalan yang cukup, biar ga boros
3. Bawa hiburan kayak MP3, buku, dll
4. Buat yang sakit, bawa obat-obatan dan jaket supaya ga kedinginan
5. Banyak berdoa semoga bisa dapet berita secepatnya

Monday, March 03, 2008

WHaT tHe HeLL THeY SaY...??!?!!@&*

People can say anything, good or bad. People can judge anything, positive or negative. And people can do anything what they like. I really don't care about it. I really don't want to think about it too much. What the hell they say, GOD knows me. And I care much of GOD's thinking than human whoever she or he is..
I sometimes fed up with people who said something false, something that didn't happen at all. Don't they think it's wrong?? Hope they burn in hell coz say something wrong. Haha, no.. I don't want to cursed something bad to people either. I just hope they can realize that what they're doing is wrong.
And for me, what the hell they say.. I DON'T CARE!!!!!

Thursday, February 28, 2008

Untukmu disana..

Untuk kamu yang berada di sana, di kota yang berbeda namun memiliki kenangan yang sama. Aku pernah berkata akan menuliskan sebait cerita untukmu. Cerita yang bisa menemanimu di kala rindu menggelayut hati dan pikiran. Di kala aku menjadi seseorang yang nyata untukmu sekali lagi. Di kala cinta tak pernah mengenal jarak dan waktu. Ya, tulisan ini ada karenamu. Hanya untukmu. Seseorang yang selalu menjadi yang paling berarti untukku.
Taukah kamu, ketika pagi menjelang yang terpikirkan hanya dirimu. Yang terucap dalam hati hanya namamu. Selalu, entah kenapa. Rasanya begitu mendamaikan, sekaligus menyakitkan. Mengingatkanku bahwa kamu bukan milikku lagi. Bukan siapa-siapaku lagi.
Siang tidak juga menghilangkan namamu. Setiap hal mengingatkanku akan dirimu. Tak bosan rasanya mengucap namamu. Yang teringat selalu.. Ucapanmu. Tindakanmu. Sifatmu. Kamu.. kamu.. dan kamu.. Selalu hanya kamu. Kenangan yang ada terasa nyata. Memang seharusnya kamu ada disini, bukan disana.. bukan di tempat yang tidak pernah bisa kudatangi karena telah ada dia.
Saat malam datang.. Untuk sekian kalinya ingatan akan dirimu menjadi nyata senyata dirimu yang berada disini, bukan disana. Kita pernah punya cerita. Kita pernah memiliki sesuatu untuk dikenang bersama. Segala hal yang terjadi indah dan menjadi hal yang membekas selamanya.
Untukmu disana, seseorang yang pernah menjadi kekasihku...
Tidak pernah ada kata cinta yang terucap, namun rasa tak pernah berdusta. Cinta memang ada. Baik untukmu atau untukku...