Monday, July 05, 2010

Berjibaku dengan waktu

Setelah melahirkan, ternyata hidup tidak sesantai yang aku bayangkan. Apalagi kami tidak memakai jasa pembantu alias mengurus semuanya sendiri. Dari mulai bangun pagi sampai mau tidur, kayaknya pekerjaan ga selesai-selesai. Hasan berumur 0 bulan, sampai sekarang Hasan 8,5 bulan alhamdulilah kami masih bisa mengatasi semuanya. Meski kadang rumah berantakan, no matter lah.. yang penting urusan Hasan beres.

Awal-awalnya stress. Walau sudah mengerjakan dengan ekstra cepat, tetap aja ga ke handle. Ya iyalah. Tanganku cuma 2. Aku juga bekerja. Belum lagi anakku butuh waktu yang banyak juga. Pekerjaan ku saat ini mencakup: nyapu-ngepel (kalau Abi nya ga sempet), nyuci piring, nyuci baju & jemur baju (kalau Abi nya ga sempet juga), nyetrika, masak, mandiin Hasan, buat makan pagi-siang-sore (diusahakan meminimalis makanan jadi di supermarket), ngajak main (ampun deh, Hasan kalau main rumah udah kayak kapal pecah. Semua dimainin, diberantakin. Tapi it's okay, selama anaknya senang, aktif & sehat :) ), nidurin Hasan. Belum lagi harus kerja..

Tapi hikmahnya, aku & Abi jadi pinter. Pinter ngurus rumah & anak, hehehe... setidaknya kami bisa jadi tim handal & bisa mengatasi semua bersama. Dulu sih aku selalu bawaannya cape melulu. Sekarang, menuruti nasihat Abi untuk mengerjakan satu-satu, santai tapi pasti. Dan kalau ga sempat ya ga dipaksa, kerjain besok aja. Jadi lebih enak. Aku juga ga terlalu cape jadinya...

Begini kali ya yang dialami hampir semua keluarga baru. Meski kadang melelahkan, namun menurutku menyenangkan..

Hidupku bagaikan P.E.L.a.N.g.I

Keajaiban tidak berhenti disitu! Selama di rumah sakit aku belajar menjadi ibu. Mulai belajar menggendong dengan aman, memandikan, memakaikan baju, menyusui. Semuanya serba baru. Menakjubkan, tidak bisa digambarkan dengan kata-kata!! Segala perasaan campur aduk. Senang, gugup, takut, bahagia, sedih, lelah. But overall, I'm satisfied :) Setelah 4 hari di rumah sakit, akhirnya kami pulang ke rumah. Satu keluarga baru, Abi-Umi-Hasan.

Di rumah, ga kalah seru. Kami memulai rutinitas baru, bergadang!!! Yup.. setiap 2-3 jam sekali Hasan pasti bangun. Entah pup, pipis atau haus. Adakalanya juga Hasan ga mau diletakkan di kasur, kalau kata orang-orang namanya bau tangan. Whatever it is, doesn't matter at all. Kalo maunya digendong Umi dan Abi nya selalu ada. Setiap kali ada sinar matahari, Hasan dijemur. Alhamdulilah, Allah memberi kami anak yang tidak rewel. Jadi, walaupun tidak menggunakan jasa pembantu atau baby sitter segala keperluan bisa dihandle kami berdua. Meski awalnya sempat kedodoran juga. Karena aku masih dalam tahap recovery, dan Abi nya juga harus bekerja.

Sekarang umur Hasan sudah 7 bulan.
Rutinitas kami jadi bertambah. Hasan sudah makan 3x sehari. Jadi aku dituntut kreatif dalam menyediakan asupan makanan yang bergizi. Kami juga harus memenuhi segala kebutuhannya, baik dalam perkembangan motorik, pendengaran, penglihatan dan secara sosial. 2 gigi bawahnya sudah tumbuh, jadi Hasan kalau ketawa terlihat menggemaskan. Hasan juga sudah merangkak dan belajar berangkang. Senangnya loncat-loncat dan diajak main ke lapangan. Yup!! semenjak pindah di kontrakan baru Hasan punya banyak teman seumuran. Jadi Hasan senang sekali kalau ke lapangan di pagi dan sore hari banyak teman bermain.

Dalam dua tahun belakangan, segala hal indah terjadi beruntun. Banyak suka dan duka. Banyak hal baru yang dipelajari dan dijalani. Semuanya seperti pelangi... begitu indah. Menjadi istri dan ibu, memenuhi kodrat yang diberikan-Nya padaku. Semoga aku bisa mengemban semua dengan baik. Amin

Sunday, July 04, 2010

Back again..!!

Huhuhu... sudah lama sekali tidak berkunjung ke blog ku ini, padahal banyak sekali peristiwa penting yang terjadi. Ternyata tidak menulis membuat perasaan jadi gundah gulana. Hehe, sedikit lebay.

Hmm, aku ingin memulai cerita dari detik-detik menjelang persalinan anak pertamaku, Hasan. Hasan lahir lewat seminggu dari perkiraan dokter. Aku tentu jadi merasa agak khawatir. Aku sudah melakukan rutinitas jalan kaki sejak mengandung 6,5 bulan. Dan tentu rajin sujud. Aku juga mengikuti senam hamil. Lama ditunggu akhirnya kamis dini hari (26 November 2009) aku mules-mules ringan. Agak bingung juga, apakah ini mules kontraksi atau hanya karena sakit perut. Subuh akhirnya dapat dipastikan aku sudah kontraksi. Hujan gerimis, namun aku dan Abi tetap berangkat ke RS Harapan Kita naik motor dengan jas hujan. Koboy!!! sampai di rumah sakit ternyata baru bukaan 2. Akhirnya banyak jalan kaki, mondar mandir. Sore Mbah Uti & Kung nya datang ikut menunggu. Menurut perkiraan dokter kemungkinan Hasan lahir pukul 11 malam. Tapi sampai keesokan paginya (27 November 2009) masih bukaan 4. Akhirnya pukul 8 pagi dokter memutuskan untuk menginduksi dengan memakai infus. Ini pengalaman pertama di infus loh! takut tapi demi Hasan. Dan selama 3 jam, mules-sakit-dan segala hal yang diceritakan semua orang terjadi. sampai akhirnya pukul 11.10 Hasan lahir dengan selamat. Hasan lahir dengan mata terbuka dan tangisan yang super duper kenceng. Allahu Akbar!! Aku dan Abi saling berpelukan dengan menyebut asma Allah. Hasan menjalani IMD dan rooming in. Ternyata Hasan ingin lahir di hari jum'at, pada saat hari raya idul adha. Subhanallah nak... Semoga kamu menjadi anak sholeh, rajin dan pintar sholat - ngajinya, berbakti pada orang tua, perduli terhadap sesama.. doa kami selalu menyertaimu :)

peristiwa melahirkan adalah salah satu keajaiban yang Allah berikan padaku. Alhamdulilah, semua berjalan lancar. Semua tidak mungkin berjalan lancar kalau tidak ada Abi yang menemaniku. Alhamdulilah, sejak masuk rumah sakit sampai keluar rumah sakit Abi selalu ada menemani dan mengurus segala keperluanku. Dengan sabar kurang tidur dan selalu berusaha membuat nyaman.... I love you Abi... always....

(bersambung)