Friday, December 26, 2008

Too Childish

Ga pernah menyadari I'm too childish till it hurts. Dibutuhkan pemahaman, kesabaran dan keuletan yang estra dalam menghadapi aku. I know my self, dan aku juga tau betapa sulitnya memahami diriku sedalam-dalamnya. Sampai sekarang, ga banyak yang bisa menyelam segitu dalam. But not him. He understands me well enough. And I really appreciate him. He's the best... insya Allah...

Tuesday, December 23, 2008

My Office

Selama 3 tahun lebih aku bekerja di kantor ini. Satu ruangan yang cukup untuk menampung sekitar 40-an pegawai. Aku masih ingat ketika pertama kalinya menginjakkan kaki ke ruangan ini. Saat itu aku menjalani interview dengan 4 orang yang memiliki jabatan di departemen News Features. Dan kedua kalinya aku memasuki ruangan adalah saat aku sudah menjadi bagian dari departemen ini.
Untuk menempuh ruangan kantorku memerlukan perjuangan. Karena letaknya dekat tower, di belakang kantor. Kalau jalan kaki harus ditempuh minimal 15 menit. Lumayan melelahkan apalagi kalau sampai kantor di siang hari disaat matahari sedang terik-teriknya. Ruangan ini terpencil. Jauh dari keramaian. Jauh dari peradaban. Sebenarnya lebih menyerupai rumah daripada kantor karena di sini suasananya sungguh santai, mungkin karena jauh jadi agak longgar dari pengawasan kantor.
Di ruangan ini, aku mendapat banyak pelajaran, teman dan pengalaman. Ada kalanya saat aku terpaksa menginap dan mencari ruang tertutup untuk beberapa jam istirahat sampai menunggu waktu kerja pukul 5 pagi. Ada juga saat aku yang sedang bete menghabiskan waktu-waktu dengan asik berkutat main komputer. Atau saat kami sedang santai bisa bernyanyi bareng diiringi gitar. Pernah juga tangisan mewarnai hari-hariku, sahabatku atau yang lainnya. Ruangan ini telah menjadi saksi bisu dikala aku merasa bahagia, lelah, bete, senang, sedih, dan beragam perasaan lainnya.
Kini kami harus mengucapkan kata perpisahan. Karena dalam beberapa waktu ke depan, kami akan menempati tempat baru. Ada perasaan sedih juga, karena aku dan mungkin yang lain juga sudah terbiasa dengan suasana di ruangan ini. Dan aku memang tipe yang terlalu melodramatis karena merasa sudah terikat dengan ruangan ini. Namun hidup penuh dengan perubahan-perubahan. Dan aku harus bisa menerima segala perubahan dengan bersemangat. Karena mungkin dengan perubahan, keadaan yang ada bisa jadi lebih baik. Semoga...

Akhir-akhir ini..

Akhir-akhir ini.. kenapa rasanya lebih berat? Kenapa segalanya terasa lebih sensitif daripada seharusnya. Ini cobaan yang harus bisa kulalui dengan baik. Karena hasil akhir yang akan kuraih insya Allah berbuah manis. Chayo!! Kamu pasti bisa melalui semuanya Ayu!!!

Strike

There's a funny thing happen this morning. All of the drivers in my company don't want to work and do strike. For me and all employees who work outside, it's quite make us confuse. In one side, I can understand why they're doing this and I agree. And other side, I have to make my works done. And after a very long conversation with the administration, we have to work using taxi... hahahhaha... I thought we don't have to work at all today, but still...

Rasa Hari ini

Hari ini terasa panjang sekali. Sejak pukul 6 pagi aku sudah jalan liputan dan berakhir setelah magrib berlalu. Rasa hari ini nano nano. Mulai dari ngantuk, bosan, biasa aja, santai, lega, senang, kesal, kecewa, biasa lagi dan kemudian senang lagi. Haha, rasanya hari ini begitu rame seperti hidupku belakangan ini. Pada akhirnya semua akan berakhir, dan berulang entah sampai kapan karena kita tidak pernah bisa tau bagaimana, kapan dan seperti apa hari serta hidup kita akan berakhir nantinya...

Saturday, December 20, 2008

Aku..

Cukup lama aku terdiam di depan komputer, menatap layar dan bingung mau menulis apa. Banyak hal yang berkecamuk. Banyak hal yang ingin ditumpahkan. Banyak hal yang menjadi pertanyaan. Namun, tanganku seakan beku. Banyak pertimbangan terjadi. Dan aku tidak tau bagaimana harus memulainya.
Siapalah aku??? Aku hanyalah seorang manusia. Seorang hamba Allah, yang seringkali lalai menjalankan perintah-Nya. Yang masih dan akan selalu memerlukan bimbingan, tuntunan, pimpinan, arahan dan pengetahuan mengenai agama-Nya sampai kapanpun. Yang seringkali, sengaja ataupun tidak disengaja telah menyakiti sesama. Yang memiliki begitu banyak kekurangan hingga tidak bisa dihitung jumlahnya. Yang seringkali terlena dengan kehidupan dan diri sendiri hingga mengenyampingkan yang lainnya. Yang memiliki begitu banyak keinginan untuk berubah menjadi lebih baik dalam segala hal, meski hasilnya tidak bisa dihitung layaknya matematika.
Hidupku. Tidak pernah sekalipun aku membayangkan akan menjalani hidup seperti sekarang ini. Semua mengalir seperti air. Umur lima, umur sepuluh, umur limabelas, umur duapuluh... dan kini duapuluh lima. Hidup adalah pembelajaran yang tidak berkesudahan. Begitu banyak hal terjadi, begitu banyak orang-orang yang kutemui, dan begitu banyak pelajaran yang bisa kupetik. In an easy or a hard way. Semua bermuara pada pendewasaan dalam menyikapi hidup. Mungkin, dengan begini aku bisa belajar menghargai dan mensyukuri nikmat-Nya. Mensyukuri kehidupan yang Allah berikan padaku. Mensyukuri segala hal yang terjadi, manis ataupun pahit. Karena semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Pendidikanku. Satu hal yang selalu ditekankan mama. Biar sesulit apapun hidup, pendidikan harus diutamakan. Karena itu bekal untuk menjalani hidup. Hal ini sedikit banyak mempengaruhiku dalam memandang pendidikan. Dalam menggapai impian dan harapan. Sampai detik ini pun, aku masih memiliki angan untuk terus belajar dan belajar. Baik di pendidikan formal maupun informal.
Cita-cita dan Impianku. Semua orang berhak bermimpi. Semua orang berhak memiliki cita-cita. Setinggi-tingginya. Karena hal itulah yang bisa menjadi motivasi dan dorongan bagi kita untuk maju. Cita-citaku, yang mungkin menjadi cita-cita semua orang yaitu bisa bahagia, selamat dunia dan akhirat. Dan impianku. Aku memiliki begitu banyak impian. Semua terekam dalam pikiran, satu-persatu dengan kuasa-Nya bisa tercapai. Meski tidak mudah. Meski harus melalui perjalanan panjang dan berliku. Namun selalu, kumohonkan agar segala usaha dan doa bisa mewujudkan cita-cita dan impianku. Amin...
Pekerjaanku. Aku bukan seorang workacholic yang bisa seharian bekerja. Aku bukan seorang pekerja yang gila gelar, mengejar harta atau popularitas. Pekerjaan adalah bagian hidupku. Dimana, dengan pekerjaan aku bisa membuktikan aku berguna. Berguna untuk diriku. Berguna untuk orangtua, keluarga dan yang lainnya. Berguna. Perasaan bahwa aku bukan hanya sampah masyarakat atau penadah tangan meminta pada orang tua atau yang lain. Tidak bergantung dan bisa berdiri di kaki sendiri. Hal yang setidaknya bisa membuatku kuat dan bisa membahagiakan yang lainnya.
Sahabatku. Aku akui, tanpa ada rasa sombong (insya Allah) alhamdulilah aku bisa berteman dengan beragam orang. Allah memberiku kelebihan untuk bisa bergaul dan diterima oleh sekitarku. Dan ini salah satu hal yang sangat kusyukuri. Namun sahabat dekatku hanya beberapa, karena aku tidak bisa membuka diri dengan semua orang. Namun aku sangat menyayangi mereka. Dan aku sangat menghargai kehadiran mereka dalam hidupku. Karena merekalah aku bisa tegar dan kuat menjalani hidup.
Dan keluargaku. Aku sangat menyayangi keluargaku. Seluruh hidupku kucurahkan untuk keluarga. Kukorbankan hidup agar bisa membahagiakan keluarga dan orang-orang yang kusayangi. Seberapapun buruknya keluargaku. Aku hanya manusia, yang tidak punya hak untuk menjudge atau menghitung kesalahan orang lain. Hanya Allah yang berhak. Karena itu, aku selalu berusaha melihat hal-hal yang baik dari setiap orang, termasuk keluargaku. Kalau bisa melihat kebaikan dan mengesampingkan keburukan... alangkah indahnya hidup.
Dan keluarga baruku. Setiap manusia memiliki siklus hidup, dan siklus hidupku selanjutnya adalah menikah serta membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Ini adalah ranah baru yang masih kuraba dan kucoba untuk memetakannya. Learning by doing, mungkin begitulah yang dijalani hampir semua orang. Dan aku? sejauh ini, aku berusaha menyerap beragam ilmu dari orang-orang yang lebih pintar dan berpengalaman. Baik dari hidup seseorang, kata-kata serta masukan. Hingga buku-buku yang banyak memberi manfaat. Dan tentu, selama ini hingga nanti pernikahan terjadi akan ada banyak kesalahan. Akan ada banyak benturan. Hal yang sangat wajar. Karena hidup adalah pembelajaran. Tinggal bagaimana kita bisa sabar dan ikhlas dalam menjalaninya. Insya Allah. Hanya doa yang selalu kupanjatkan.. semoga pernikahanku menjadi sekali seumur hidup. Dimana kami (aku dan calon suami) bisa saling menghargai, saling menyayangi dan mencintai, saling setia dan menjaga kesucian pernikahan, saling mengingatkan untuk kebaikan, saling mengasihi dan bisa memahami satu sama lain. Semoga pernikahan yang akan kumiliki, bisa menjadi pernikahan yang sakinah, mawaddah, warahmah dan barokah. Semoga...
Dan kini, perasaanku sedikit lega. Disini kejujuran tergambar. Kejujuran untuk diriku sendiri. Kejujuran untuk memahami siapa aku. Dan siapalah aku? yang pasti bukan siapa-siapa, namun ingin menjadi siapa-siapa di mata-Nya. Hanya kepada-Mu lah aku menyerahkan seluruh hidupku ya Allah. Ridhoilah aku.. pimpin, bimbing, tuntun dan lindungilah aku...

Jika ia sebuah cinta

jika ia sebuah cinta,
ia tidak mendengar
namun senantiasa bergetar...

Jika ia sebuah cinta,
ia tidak buta
namun senantiasa melihat dan merasa...

Jika ia sebuah cinta,
ia tidak menyiksa
namun senantiasa menguji...

Jika ia sebuah cinta,
ia tidak memaksa
namun senantiasa berusaha...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak cantik
namun senantiasa menarik...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak datang dengan kata-kata
namun senantiasa menghampiri dengan hati...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak terucap dengan kata
namun senantiasa hadir dengan sinar mata...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hanya berjanji
namun senantiasa mencoba memenangi...

Jika ia sebuah cinta
ia mungkin tidak suci
namun senantiasa tulus...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir karena permintaan
namun hadir karena ketentuan...

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan...
(anonym)

Sunday, December 14, 2008

Kesehatan

Betapa manusia sering melupakan betapa berharganya rejeki yang bernama kesehatan yang sudah diberikan Allah pada kita secara cuma-cuma. Jarang sekali puji syukur terpanjatkan untuk rejeki yang satu ini. Dan seringnya, kita menyadari hal ini ketika sakit mulai melanda. Padahal ketika sakit datang, apapun yang kita lakukan tidaklah berarti. Pekerjaan menjadi tertunda. Mobilitas terbatas. Makanan dan minuman terasa hambar. Semua terasa tidak enak. Ya Allah, semoga kami semua bisa mensyukuri nikmat-Mu dengan lebih baik...
P.S: Get well soon mi caruccia :)

The First Step..

Today is our big day. The very first step, before we go further. And this is my very first time experience to make a huge step for my future. How's my feeling? You don't have to ask, I absolutely feel nervous and happy. I never meet so much people gathered in one room for us, for me and him. And I never meet so much new people which will become a part of my family (insya Allah...).

Couple hours before, he said he couldn't get up and come to my house. I feel stressed. In one side, I'm worried about his health. In other side, everyone's expecting he's coming. But fortunately, he can make it though he's not in a great condition as usual.

And I think, everything goes smooth. I really hope so. I like his family. I haven't much time to know them well. But I think they're nice. And I really don't know how's their feeling about my family.


Dec 13th 2008

Berusaha

Yang bisa kulakukan hanyalah berusaha melakukan yang terbaik. Berusaha memberikan yang terbaik. Berusaha menjadi yang terbaik. Berusaha memenuhi harapan dan keinginan. Berusaha.. berusaha.. dan berusaha... Dan seringkali, rasanya usahaku sia-sia. Seringkali, semua tidak ada artinya. Ya Allah.. sebegitu buruknya kah aku???

Monday, December 08, 2008

Apakah kamu mampu memaafkan dan mencintai orang di sekitarmu, bahkan jika mereka menyakiti dirimu dan membiarkanmu menjadi rendah diri karena kamu tidak sempurna?
Harold Kushner

Thursday, December 04, 2008

Duniaku..

Kembali ke masa-masa beberapa tahun silam, aku paling sering (dan ini menjadi salah satu rutinitas di kala libur) membuat kliping dan merapihkan barang-barang perintilan di kamar. Ini menjadi semacam hobi yang bikin nagih. Mulai dari menggunting berita dari koran atau majalah, menempelkan di buku kliping. Lalu menggunting gambar-gambar lucu untuk di diary atau tempat lainnya. Dan mengatur koleksiku yang lumayan banyak. Sebut saja koleksi pin, kartu pos, perangko, gantungan kunci, aksesoris, bros dan masih banyak lagi. Plus menyapu dan mengelap dan kegiatan sejenisnya. Dan kegiatan ini bisa setengah hari sampai seharian. Bahkan pernah ada kalanya ketika banyak yang harus dirapihkan aku sampai ketiduran dengan seabrek barang yang berantakan. Hehehe...
Tapi sudah lama juga aku tidak melakukan kegiatan ini. Hingga tadi malam. Dan rasanya seperti bertemu dengan teman lama, kangen!!! Seneng banget bisa nguprek lagi. Ternyata banyak hal yang masih belum selesai, dan ini jadi kegiatan baru yang bisa kutambahkan dalam jadwal keseharian sekarang. Tapi aku senang, karena duniaku jadi lebih rame dan hidup lagi. Mungkin ini bisa membuat pikiranku yang akhir-akhir ini tegang jadi bisa lebih santai sedikit...

Tuesday, December 02, 2008

Hari Tidur Sedunia

Hari ini berjalan seperti biasa, namun ada hal yang luar biasa terjadi. Karena hari ini hampir sepanjang perjalanan aku gunakan untuk tidur, tidur dan tidur... Berangkat dari Kebon Jeruk ke Pengadilan Agama Depok yang berada nun jauh disana. Tentu saja, aku tidur dengan pulasnya. Kemudian perjalanan ke Mampang, aku pun tidur dengan pulasnya. Jadi total perjalanan = tidur aku adalah 2,5 jam. Pencapaian rekor yang cukup fantastis. Entah ya, bagaimana dengan perjalanan pulang nanti. Aku rasa, hari ini bisa dijadikan hari tidur sedunia. Pada setuju ga ya? Hehehe... (pembelaan diri: bukan cuma aku yang ketiduran, karena kameramanku juga tertidur hampir sepanjang perjalanan juga :P)

Baby Boy

Baby boy..
You're just like a sunshine
Shining all of us,
with happiness
with hopes
with love
All wishes starts
Be a great man someday
Make us all proud

Just too many...

Terlalu banyak situs gratis yang ditawarkan, mulai dari yahoo untuk email. Lalu friendster untuk link teman-teman. Lalu blogger untuk buat website gratis. Ada lagi my space, multiply, facebook. Oh my God, buat aku yang agak gaptek sama teknologi rasanya terlalu banyak ya. Belum yang lain-lain lagi. Do all of it necessary for our life?