Tuesday, July 31, 2007

DaMaRa

Saya punya sepupu dari perkawinan mb Tuti dan mas Taufik (mb Tuti adalah adik papa) namanya Damara. Sudah lama juga saya tidak bertemu dengan mereka sekeluarga. Sudah berapa tahun, saya lupa tepatnya. Sebelum menikah dulu, mama memang akrab dengan mb Tuti, karena mb Tuti sempat kost di daerah Depok dan intensitas pertemuan kami lebih banyak bila dibandingkan dengan saudara papa yang lainnya. Namun, semenjak mas Taufik dipindahtugaskan ke Ternate, kami jarang bertemu. Damara punya dua adik perempuan. Terakhir saya lihat, Damara masih kecil. Dan sekarang, Damara sudah duduk di kelas 5 SD. Banyak hal yang baru saya ketahui tentang dia. Ternyata, Damara hobi menulis dan membaca. Terlihat dari surat yang dikirimkan ke neneknya dan ke saya. Tulisannya segar, sesuai dengan umurnya. Polos dan penuh warna. Saya sampai geli sendiri membacanya. Jadi kangen sama mb Tuti sekeluarga, kapan kami bisa ketemu ya...???
Sedikit penggalan surat Damara:
Tentang Ternate. Wilayah kepulauan yang terdiri dari 500-1000 pulau besar dan kecil, banyak yang belum dihuni. Luas daratan hanya 25% dan 75% perairan. Malaku Utara berdiri beberapa kerajaan Islam yaitu kesultanan Tidore, kesultanan Ternate, Jailolo dan Bacan. Penghasilan utama adalah hasil laut itu pasti, ada juga tambang nikel dan emas.
Kita tinggal di kaki Gunung Gamalama. Mula-mula kami panik bila terjadi gempa, sekarang terbiasa. Bahasa sebagai komunikasi masing-masing pulau punya dialek dan kosa kata sendiri. Tapi secara umum komunikasi dipengaruhi oleh bahasa Manado.
Liburan sisa satu hari, hari ini kami di rumah saja. Meski Sabtu-Minggu libur kerja, kali ini Lanal ada tamu makanya semua masuk kerja. Padahal kami ada rencana keluar sama bapak. Tanpa sengaja saat makan siang Aldhara memecahkan piring. Aku juga.... tentu membuat ibu emosi. Tapi kami nggak marah karena memang kami tak mendengar peringatan ibu. Maafkan kami ibu. Pipiet lagi kasih tumpah bibit tanaman bapak, tidak ada waktu untuk marah-marah. Bapak harus berangkat lagi acara makan malam. Sssttt.... soal piring besok-besok pasti bapak akan tahu.

Monday, July 30, 2007

NiKen pun Bisa MeMiLiH...

Menjelang pemilihan cagub dan cawagub, banyak poster-spanduk-bendera dan segala atribut bertebaran di Jakarta. Kadang sampai geli sendiri karena para penempel dan pemasang atribut tersebut kreatif mencari tempat lowong di tiap jalan. Motonya, yang penting nempel... hehehe... Saya bukan ingin membahas soal pemilihan yang semakin memanas tersebut, karena jujur saja saya tidak, atau belum tertarik tepatnya dengan dunia politik.
Saya ingin membahas soal Niken, monyet peliharaan kru sinemart yang mengontrak persis di depan rumah saya. Niken, si bintang sinetron, dipelihara untuk keperluan syuting. Tapi Niken ini penurut dan lucu. Kalau ingin minta makan, tangannya ditepuk-tepuk ke pahanya. Kalau ada yang mau kasih makan, tangannya mengulur dan makan dalam diam. Pernah juga saya lihat dia main bola. Entah apalagi yang dia bisa. Pagi ini, sebelum jalan ke kantor saya memberi dia pisang. Sebenernya kondisi pisang sudah tidak terlalu bagus. Warna sudah agak coklat karena sudah beberapa hari di kulkas. Tapi saya kasihan melihat Niken yang sepertinya pagi ini kelaparan. Dia menerima pisang yang tidak dalam kondisi baik walau awalnya agak ragu. Tapi Mama bilang mungkin dia ga suka, lihat-lihat di dalam kulkas ada bengkoang. Mama kupas dan memberikan kepada saya. Saya langsung kasih ke Niken, dan ajaib, pisang di tangan langsung dibuang dan bengkoang yang baru saya kasih lahap dimakan. Ternyata, seorang monyet pun bisa memilih. Mungkin awalnya Niken menerima pisang karena tidak enak, atau karena kelaparan dan tidak ada pilihan.
Balik ke cerita pemilihan cagub dan cawagub. Masyarakat Jakarta sekarang dihadapkan pada dua pilihan. Hanya dua pilihan, yang dalam kampanye sekarang mungkin menjanjikan segala macam hal muluk dalam perbaikan Jakarta. Saatnya kita memilih. Jangan terpancing dengan segala janji dan iming-iming uang. Jangan memilih karena tidak enak, atau karena tidak ada pilihan. Dan siapapun yang menang, saya cuma berharap akan adanya perbaikan yang lebih baik dari keadaan sekarang. Bukan sekedar janji di saat kampanye saja...
Niken hanya seorang monyet yang diikat di pohon depan rumah saya, tapi dia bisa memilih yang lebih baik dalam keterbatasannya. Kalau Niken bisa, kenapa kita tidak...???

TeRKeNa RaNJau...

Berhati-hatilah bagi para pengguna jalan Panjang (terusan dari Relasi sampai Pondok Indah). Terutama yang melewati pinggir jalan karena sepanjang jalan tersebut, terutama dari Permata Hijau-Simprug-Kebayoran Baru banyak ditebar ranjau seperti paku yang tentu saja bisa membuat ban motor dan mobil yang lewat kempes. Seperti yang saya alami tadi malam. Mas Doni (kakak) dan saya melewati jembatan setelah Permata Hijau dan beberapa ratus meter setelahnya ban belakang motor kami kempes. Beberapa meter kami menyusuri jalan dan mencari tambal ban terdekat. Alhamdulilah, seratus meter di depan ada tukang tambal ban. Saya memperhatikan, banyak juga motor dengan ban kempes. Motor kami adalah motor ketiga, yang setelah kami pun ada motor lain yang jadi korban. Kejadian ini cukup mengganggu, karena saya juga pernah mengalaminya ketika mengendarai motor sendiri. Hanya tempatnya agak ke depan lagi (setelah perempatan Kebayoran Baru). Pernah juga, saya diantar teman dan mengalami kejadian serupa. Saya jadi concern dengan para motor (terutama) agar tidak memilih pinggir jalan walau jalanan macet. Karena meski polisi sweeping jalanan dari paku di siang hari, ada saja yang menyebar kembali. Saya tidak tahu, siapa, apa dan kenapa ada oknum yang menyebarkan paku. Kalau alasannya untuk mengais rejeki, sebaiknya dihentikan saja. Karena rejeki yang didapat dengan cara seperti itu bukan rejeki halal. Selain itu, kalau semua korban kesal dan mengutuk si penyebar, kebayang kan berapa banyak dosa yang dia kumpulkan??? Ahh... Jakarta, terlalu banyak yang perlu diperbaiki. Baik infrastruktur maupun moralitas para penghuninya...

Tuesday, July 24, 2007

ANaK BaGoNg Mau LeWaT

Numpang.. Numpang.. anak bagong mau lewat..
Kata-kata di atas terlontar dari mulut saya setelah bertahun-tahun tak pernah saya dengar apalagi saya ucap. Bermula saat saya, Oke dan Molan selesai liputan dengan membawa mobil liputan sendiri (we're lack of drivers, it's pathetic actually). Dan kami ngobrol ngalor ngidul yang saya lupa bermula dari obrolan apa. Lalu obrolan pun bergulir ke cerita seram yang dialami oleh orang Global yang melihat penampakan yang muncul dari dalam box biru besar yang terletak tepat di depan pintu kantor kami. Cerita nyata yang lumayan menyeramkan, saya refleks ngomong "Numpang.. Numpang.. anak bagong mau lewat.."
Pertama kali saya mengetahui kata tersebut ketika saya duduk di bangku SMP. Mb Neni, tante saya yang memberitahukan kalau kita ke tempat yang belum pernah dikunjungi, atau misalnya mau lewat di hutan atau gunung kita mengucapkan kata keramat di atas untuk keselamatan. Dulu, sewaktu rumah saya di Gading Raya, kalau malam memang terlihat menyeramkan ditambah cerita adanya penunggu di pohon mangga besar di dekat rumah. Jadi saya suka menyebutkan kata tersebut. Mungkin sebenarnya tidak ada pengaruh apa-apa dan refleks ucapan tersebut terlontar karena didera rasa takut. Apalagi dulu sewaktu kecil saya sering di rumah sendirian.
Ternyata eh ternyata, Molan juga pernah mendengar cerita mengenai kata-kata keramat di atas. Dan entah dari mana asalnya kata tersebut dikenal banyak orang. Bima, teman saya juga ternyata tau kata tersebut yang diketahuinya karena melihat yang lain berucap seperti itu. Lucunya, kata Molan bagong dalam bahasa Sunda artinya babi. Dan menurut Bima, dalam bahasa Jawa juga artinya babi. Berarti, kalau saya dan semua yang lainnya berucap begitu, artinya kami anak bagong (babi) dong?? hehe... ga tega nyebutnya..

Wednesday, July 18, 2007

DuKuNGaN Kami UnTukMu NeGaRa..

Sungguh pemandangan yang langka ketika saya melihat sekitar 120.000an lautan manusia memenuhi stadion Gelora Bung Karno Senayan yang sudah berdiri sejak 42 tahun lalu itu. Di dalam stadion, sulit untuk bergerak saking penuhnya. Di areal sekitar stadion, banyak para pendukung tim Indonesia yang berusaha masuk dan melihat secara langsung tim kebanggaan negara berlaga. Tak pernah terbayangkan bahwa segala macam lapisan masyarakat begitu antusias mendukung sepakbola Indonesia dalam event piala Asia 2007.
Segala macam atribut seperti kaos, topi dan syal berwarna merah putih seragam dipakai penonton. Yel yel, lagu kebangsaan serta bunyi alat musik turut mendukung tim Indonesia melawan Korea Selatan. Serempak dan kompak semua memberi dukungan dan menyanyikan lagu-lagu penyemangat. Jujur, sekujur tubuh saya jadi merinding ketika mendengar lagu kebangsaan dinyanyikan. Beginikah yang dinamakan rasa cinta negeri??
Sebagai salah satu dari sekian puluh ribu orang di sana, saya turut terbawa suasana. Saya geregetan ketika pemain Indonesia tidak berhasil memasukkan gol. Saya sebel juga ketika pemain Korea Selatan berhasil memasukkan gol di babak pertama. Dan saya juga turut kecewa ketika sampai menit-menit terakhir pemain Indonesia tidak ada yang bisa menyamakan hasil supaya bisa masuk ke babak selanjutnya.
Saya bukan penggila sepak bola. Tapi melihat para pemain Indonesia bermain cantik saya jadi ikutan bangga. Selama ini, sepak bola Indonesia boleh dibilang tidak ada geliatnya. Arab Saudi dan Korea Selatan yang keduanya menjadi lawan Indonesia dalam permainan terakhir bisa dibilang berpengalaman. Terutama karena mereka pun bermain dalam piala dunia, tidak seperti Indonesia. Tapi dari kesemuanya, patut diacungi jempol bahwa gawang kita tidak banyak kebobolan. Permainan kita tidak malu-maluin dan jadi lawan yang sulit dihadapi bagi mereka. Setidaknya, Indonesia kini boleh berharap kemungkinan kita main di piala dunia bisa terealisasi suatu saat nanti.
Kami, dan saya juga tentunya pasti akan selalu mendukung yang terbaik untuk negeri kita tercinta Indonesia. Kami akan berjuang dengan cara kami sendiri, jadi... jangan patah semangat!! Terus berlatih, terus berjuang dan buktikan di mata dunia bahwa Indonesia bisa bangkit dan maju menjadi nomer satu. HIDUP INDONESIA!!!

Monday, July 09, 2007

NGanTuKkk Abiezz..zzz...zzz...

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Entah apa yang merasuki mata saya sampai-sampai beberapa hari ini saya dilanda perasaan ngantuk yang luar biasa. Seperti pagi ini, gila aja, pukul delapan pagi sudah merasa ngantuk yang amat sangat. Padahal, tadi malam pukul sepuluh saya sudah sampai di rumah. Padahal, sesampainya di rumah saya langsung terlelap tidur lengkap dengan baju, jilbab, ID kantor yang melingkar di leher dan tanpa sempat membersihkan muka karena mata saya sudah tidak mau kompromi untuk dibuka barang sedetikpun. Ampun...!!!
Keadaan ini sudah terjadi selama beberapa hari, dan ini mulai memprihatinkan. Saya sudah mulai merasa terganggu. Ga lucu kan kalo saya tertidur lelap saat kerja, saat di jalan atau saat sedang makan. Memang sebelumnya dan biasanya saya memang termasuk orang yang mudah tidur. Dimana dan kapan saja. Tapi tidak sampai taraf kacau seperti sekarang ini. Setidaknya, tiap pagi-siang dan sore saya masih sigap dan semangat menjalani hari. Tapi ini...???
Kayaknya sekarang juga saya mau cari lokasi pe-we (posisi wuenak) untuk tidur.. ngantuk abiezzzz...zzz...zzzzzz....

JaNJi SeoRanG DiaN SaSTRo

Ini hanya sebuah curahan hati yang lumayan kecewa dengan attitude salah satu artis ibukota. Alah..!! penting ga sih. Yang ada cuma lumayan mengganggu mood saya hari ini. But let me share this, maybe it can open your eyes about Dian.
Hari ini Dian Sastrowardoyo, pemain Cinta dalam film "ada apa dengan cinta" menghadapi sidang skripsi. Saya mengetahuinya kala terakhir kali wawancara Dian di daerah Tanggerang. Pagi-pagi saya datangi kampus UI-Depok fakultas Sastra, berharap bisa bertemu dengan Dian dan wawancara seputar hasil sidang. Setelah bertanya kesana kemari, saya mendapat kata bulat bahwa Dian akan sidang di gedung III. Saya tunggu Dian sembari ngobrol dengan sekuriti. Alhamdulilah, memang rejeki saya, Dian tiba-tiba lewat di hadapan. Saya pun langsung menghampiri dan memperkenalkan diri.

"Mb Dian, saya Ayu dari Go Spot RCTI. Mau sidang ya?"
"Iya, lo mau minta waktu wawancara ya?"
"Iya mb, tentang sidang hari ini. Tapi saya ngga mau ganggu mb Dian saat sidang makanya saya minta ijin dulu. Yang penting mb Dian enak, ga keganggu dan saya juga enak"
"Boleh, tapi gue sidangnya sampai jam dua-an. Ga apa-apa?"
"Ga masalah mb"
"Ya udah, nanti ketemu di kantin sastra aja karena gue ga pernah terima wawancara di kampus, ga enak"
"Oke mb. Yang penting mb Dian nyaman aja"
"Rame-rame ya?"
"Ga mb, saya datang sendiri kok"
"Ya udah, lo bawa mobil kan? Nanti wawancara dalam mobil aja. Kita iring-iringan"
"Oke"

Done. Pembicaraan yang menyenangkan, dan saya mendapat kata pasti bahwa Dian mau di wawancara tapi setelah sidang selesai. Saya menghormati keputusannya, saya pun parkir di sebelah mobil Dian dan kenalan dengan supirnya yang bernama pak Yaya. Jam demi jam berlalu, tapi Dian tak kunjung datang. Saya tanya pak Yaya, katanya memang lama. Saya mengitari gedung beberapa kali sembari mencari sosok Dian. Keinginan makan siang saya tunda, saya pikir lebih baik wawancara baru saya bisa tenang makan. Tapi jam dua siang berlalu dan Dian belum muncul juga. Saya mulai khawatir, sambil berkali-kali meyakini diri mungkin sidang belum selesai. Saya tak mau mengganggu acara sidang karena saya tau betapa pentingnya momen tersebut dalam hidup seseorang.
Namun, pukul setengah tiga pak Yaya memberi kabar bahwa mb Dian sudah di Plaza Senayan katanya dijemput manajernya mas Wisnu. What???? Kapan keluarnya? Terus bagaimana janjinya? Saya mempercayai ucapan seorang Dian Sastro, but she lied. And I feel totally disappointed. Seorang Dian bohong.. padahal sudah janji..
Saya kecewa dan saya langsung SMS mas Wisnu. Kalau dari awal Dian bilang tidak mau wawancara tentu saya menghormati keputusannya, dan yang lebih bodohnya, saya mempercayai ucapannya. Lagian ngapain juga sih Dian bohong. Iklan 3 aja bilang kalau bohong itu dosa. SMS balasan mas Wisnu mengatakan bahwa Dian harus ngejar dosen pembimbing di tempat lain untuk konsultasi. Dalam hati saya bertanya emang ketemu pembimbingnya di Plaza Senayan ya?
Jujur saya sudah tidak respek, tidak tahu mana yang benar. Saya cuma bilang di SMS bahwa saya menyayangkan seorang Dian yang ucapannya tidak bisa dipegang alias ingkar janji. Dan ternyata, according to some reporters Dian memang suka ingkar janji. Aduh, ga banget ya..
Intinya sih, pelajaran buat semua orang:
** Kalau tidak mau sesuatu, apapun itu, just say it right. You don't have to lie. People will understand dan ga akan maksa sesuatu yang kita ga kehendaki kan???
** Kalau janji ya ditepati. Karena sebuah janji adalah amanah
** Jangan percaya 100% pada ucapan orang, karena belum tentu juga benar. Kita tetap harus waspada!!

Wednesday, July 04, 2007

I aM noT aLoNe..

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Sometimes, just sometimes..
There's a time when I feel I am alone in this world. Though there's mom, dad and mas Doni. But the last trip to my own hometown opened my eyes and made me realize that I am not alone. I have relatives and families who care and love me. It's kind of relieving..
According to my father, then I'm from Banyuwangi. A small town with a great view, blue sky and sea. Friendly people and great food like nasi pecel (my favourite since I was a child) and now I know another food named nasi cawuk. Another of my favourite food. Almost all of my father's relatives live there. There's my grandmother, aunts, uncles and cousins. I never visit Banyuwangi since 7 years a go. Quiet a long time..
Then, several days a go I finally came to my own hometown. Met all, and met two new aunts and 5 new cousins. From mb Dhenok, there are two new cousins. Nusky (5 years old) and Ijung (2,5 years old). From mb Yeti, my new aunt from om Aguk, there are also two new cousins. Zulfa (4 years old) and Fatma (1 year old). And the last is from mb Ulfi, my new aunt from mas Leo. Their daughter is Vina (8 months old).
I love them. I like to be with them, and I want to know more about them. I missed 7 years, though I always following news about them, but it didn't less guilty feeling that I didn't come home soon...
They love me, that's for sure. From their geisture, from their eyes, and from all that they've done to me. I like when Nusky asked me to help her coloring pictures in her book, I like when Ijung held my hands everytime I near him and asked me not to go home soon. I like when Widya or Ninin asked me many things and still remember that I wasn't as feminin as I am now when I was younger. I like when Inez still remember the old times we used to sing together. She surprises me a lot, growing teenage coz the last time I saw her she was only 4 years old!! I like when mas Leo and mb Ulfi (also with Vina) gave me special vacation by joining us to go to several places. And mb Ulfi made delicious cake just for me and my friends. I like when om Aguk introduced me with all his friends and gave me opportunity to speech in radio. Also when mb Yeti bought nasi cawuk and gave me lessons bout my own hometown.
Yeah, I realize now, I am not alone as I sometimes thought...