Wednesday, August 03, 2005

PeRniKaHan

Image hosted by Photobucket.com

Waktu jamannya masih pake rok merah, biru sampai abu-abu, I never thought about marriage. Pacaran aja sebutannya masih cinta monyet, bukan suatu hubungan serius yang sedang dijalani untuk menuju ke jenjang lebih lanjut yaitu ... pernikahan.

Tapi jaman pake rok selutut udah lewat, dan saat - saat kuliah juga udah lewat beberapa tahun yang lalu. Hhh ... ngga terasa ya, usia saya sudah bertambah (meaning tambah tua neeehhh dari hari ke hari). Dulu pernikahan itu bukan suatu hal yang penting untuk dibayangkan atau dibicarakan tapi sekarang ... ?????? lain banget ceritanya!!

Satu per satu teman dekat mulai menjalani hubungan serius - dilamar - menikah. Di tiap-tiap tongkrongan yang dibicarakan ya seputar pernikahan beserta tetek bengeknya. Mulai soal acara lamaran, how he proposed, kind of surprises that he prepared, his face at that moment, etc. Dan ngga berhenti sampai disitu, karena setelah itu ada obrolan-obrolan panjang tentang pilihan cincin kawin, tempat resepsi yang akan digunakan, warna yang mendominasi acara, katering, tempat bulan madu, baju pernikahan, bentuk undangan, suvenir, perias pengantin mana yang akan dipilih, tema apa yang akan digunakan saat resepsi, siapa aja yang ingin kita undang saat resepsi, berapa dana yang dibutuhkan untuk resepsi yang kita inginkan, lalu kalau budget tidak mencukupi resepsi yang seperti apa yang bisa kita adakan, siapa yang akan menjadi pagar ayu dan pagar bagus, dan seterusnya. Ngga dengan teman kantor, ngga teman rumah, ngga teman SMU, obrolan paling seru ya tentang topik yang satu itu "PERNIKAHAN"

Tahun ini saya baru akan menginjak usia 22 tahun, sebulan lagi tepatnya. Am I too soon talking about marriage? Soalnya gara-gara obrolan yang semakin intens dan bahasannya juga ga jauh-jauh dari hal itu, saya jadi kepikiran juga.

"Iya ya, pernikahan yang kayak apa yang ingin diadakan. Kebayang pasti mahal dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Everybody said that! Hhhh ... how many years should I save money? ngebayanginnya aja bikin pusing. Sempet juga kepikir ngga mau nikah ah, biayanya mahal, ngurusinnya ribet banget, dll. Mending mikirin buat bahagiain ortu dan keluarga aja. But, will I be happy if I'm not married?

hhh.. pertanyaan lagi yang sebenarnya sudah bisa saya tebak jawabannya!!




1 comment:

zaky muzakir said...

you'll be happy....when you choose to be.
being happy is an option, not given. dont be affraid of sorrow for its a part of happiness.

and you are not too soon to talk bout marriage, only when you'd found the one.