Saturday, April 09, 2005

Kejadian tidak menyenangkan di kampus UI

Hari ini sebenarnya menyenangkan. Ada acara arisan sama teman-teman SMU di rumah. Yang datang lumayan banyak. Seneng juga udah lama ga ketemuan. Ketika arisan berakhir, semuanya pulang kecuali Nisa, Uleen dan Eka. Ayu dan Uleen berencana ke warnet dan Nisa juga sepertinya tertarik. Jadilah kami bertiga ke depok. Tapi pertama-tama kami mau ke UI, menemani Uleen mengurus keperluan kuliahnya.

Sekitar jam 5 sore kami sampai di halte UI. Kami melewati jalan yang kupikir mirip seperti hutan yang menembus kampus psikologi. Di hutan tersebut kami melihat cacing, dan otomatis aku berlari menjauh. Pulangnya, kami melewati jalan yang sama, dan aku memutuskan untuk jalan agak cepat. Kupikir lebih aman, menghindari adanya cacing dan sebangsanya. Uleen dan nisa tidak begitu jauh berjalan dibelakangku. Aku sempat duduk di halte UI menunggu mereka berjalan keluar dari hutan tersebut.

Tak lama mereka keluar, kami sempat duduk di halte. Apalagi saat itu hujan deras, dan sudah hampir magrib ( saat itu sekitar pukul 6 sore). Kami sedang memutuskan akan sholat dimana, tak lama aku mendengar suara samar-samar berkata "Tolllonggggg ..." kupikir bukan apa-apa karena saat itu hujan dan semua yang ada di halte sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dihadapanku duduk adalah jalan hutan yang kulalui tadi. Tak lama setelah suara samar-samar tersebut, aku melihat seorang cowok jalan tidak seimbang sembari memegang tasnya di tangan kanan. Aku sempat melihat nya memanggil-manggil dan mengucap kata tolong. Tak lama, cowok tersebut jatuh di got jalan hutan tersebut. Refleks, aku minta tolong pada cowok-cowok di halte tersebut dan para tukang ojek yang berada disekitar. Awalnya beberapa enggan menolong takut kenapa-kenapa tapi akhirnya ditolong. Nisa dan Uleen pun melakukan hal yang sama. Kami bertiga melihat mereka menggotong cowok tersebut kepangkalan ojek. Terlihat cowok tersebut dibacok punggungnya, dan darahnya terlihat banyak keluar. Uleen mengatakan sebaiknya cowok tersebut langsung dibawa ke PKM. Dengan motor, cowok tersebut dibawa ke PKM dengan dijaga satu orang dibelakangnya. Kulitnya sangat pucat, mungkin karena kehabisan banyak darah. Dan dia pingsan, karena kepala dan seluruh badannya terkulai.

Aku (dan kuyakin Uleen juga Nisa) merasa lemas melihat kejadian tersebut. Aku menyebut istigfar berulang kali.

Dan banyak sekelebatan pikiran muncul saat itu.

Kami bertiga melewati tempat yang sama dengan tempat kejadian cowok tersebut mengalami bacokan. Dan kejadian hanya berselang 5 menit sejak kami keluar dari hutan tersebut. Mungkin 10 menit dari aku keluar, karena aku keluar lebih dulu. Bagaimana seandainya kami jalan pelan dan berbarengan dengan kejadian? lalu, bagaimana jika si pelaku salah sasaran (Uleen bercerita temannya sempat mengalami kejadian salah sasaran)? Lemas rasanya kaki dan seluruh badan. Merasa agak berterimakasih pada cacing hutan yang membuat kami berjalan agak cepat. Merasa beruntung karena masih selamat.

Bagaimana jika kejadian menimpa teman, saudara, keluarga? Ga kebayang deh ...

Apakah korban tersebut akan selamat mengingat banyak darah yang keluar (mudah-mudahan selamat. Aku mendoakan keselamatannya sepenuh hati)

Alhamdulilah ... aku masih dilindungi oleh Allah SWT. Aku merasa sangat bersyukur kami bertiga selamat. Aku jadi mengingat-ingat, apakah sholat dan ibadahku sampai saat ini sudah baik.

Dunia ga aman!! Aku merasa dunia tidak sebaik yang kukira selama ini. Orang-orang berubah jadi kejam dan aku merasa sangat sedih dan tidak aman.

Aku jadi ingin memperingatkan semua yang kukenal, supaya berhati-hati lagi, banyak berdoa supaya selalu dilindngi oleh-Nya.

Kejadian sore ini benar-benar ga menyenangkan untuk diingat. Tapi aku merasa tersentil oleh peringatan-Nya. Aku rasa mulai sekarang aku harus lebih waspada. Berusaha menjadi lebih baik lagi sebagai manusia, sebagai anak, adik, kakak, tante, teman, cucu, pacar, dlsb.

No comments: